Lentera Keluarga – Hidup Terbuka

0
804 views

Tahun C-1. Minggu Biasa VII
Sabtu, 2 Maret 2019.
Bacaan: Sir 17:1-15; Mzm 103:13-14.15-16.17-18a; Mrk 10:13-16.

Renungan:

KITAB Sirakh mengatakan “Langkah laku manusia selalu terbentang di hadapan Tuhan dan tak tersembunyi bagi mata-Nya”. Tidak ada sesuatu yang dapat kita sembunyikan dari Allah, walaupun kita menyembunyikannya secara rapat bagi orang lain. Kitab Mzm 139 juga mengungkapkan pengenalan Allah akan kita: ” TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikirankudari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.”

Seorang ahli hukum mengatakan :”kebaikan itu meninggalkan jejak, termasuk juga kejahatan.” Demikian juga seorang aktifis keluarga pernah mengatakan bahwa bagi pasangan suami isteri yang sdh begitu dekat maka kejujuran dan kebohongan itu juga akan terasa, walaupun belum tentu dapat terbukti.

Hidup perkawinan menuntut dari kita sebuah keterbukan dan transparansi hidup. Kita terbuka karena kita percaya pada kasih pasangan kita dan karena kita juga mengasihi pasangan kita. Ketertutupan atau ketidakjujuran menjadi tanda ketidakpercayaan dan rendahnya kadar kasih sebuah relasi suami isteri.

Demikian juga dalam hidup religius-imamat, semakin transparan dan terbuka hidup kita bagi rekan komunitas kita semakin kita bertumbuh dalam panggilan. Tetapi jika kita bertindak sebaliknya, pulang pergi tanpa komunikasi dan hidup penuh misteri, itu tandanya bahwa ada sesuatu yang harus kita benahi dalam panggilan kita.  Jika hidup kita benar dan lurus, maka tidak perlu ada yang disembunyikan dalam hidup kita.

Kontemplasi

Resapkanlah kata-kata Sirakh mengenai pengenalan Allah akan diri kita.

Refleksi:

Apa yang dirasakan, dipikirkan dan akan dikatakan oleh Allah melihat hidup kita yang tak tersembunyi di hadapanNya.

Apakah aku membuka hidupku untuk mengenal dan dikenal oleh pasangan dalam banyak aspek?

Doa:

Ya Bapa, Engkau mengenal hidupku lebih dari aku mengenal diriku sendiri. Semoga jalan hidupku menggembirakan hatiMu.

Perutusan:

Jagalah hidupmu pada jalan Tuhan dan ingatlah bahwa apapun yang anda pikirkan rasakan dan perbuat, Allah melihat dan mengetahuinya.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here