Lentera Keluarga – Kembali Ke Yerusalem

0
306 views

Tahun C-1. Rabu dalam Oktaf Paskah

Rabu, 24 April 2019. 

Bacaan: Kis 3:1-10; Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Luk 24:13-35.

Renungan:

TIDAK semua orang yang menjadi murid Yesus, benar-benar mengikuti jalan pemikiran dan hidup Yesus. Kisah dua murid yang kembali menunjukkan bahwa mereka masing-masing mempunyai planing, harapan dan keinginan-keinginan terselebung. Begitu jalan hidup Tuhan tidak seperti yang mereka pikirkan mereka segera mencari jalannya sendiri.  Syukurlah bahwa motivasi mereka dimurnikan, pemahaman mereka diluruskan, dan mata mereka dibuka oleh Tuhan sendiri sampai mereka berani mengambil keputusaan saat itu juga kembali ke Yerusalem. 

Dalam hidup beriman, kitapun kadang menempatkan jalan dan rencana hidup Tuhan lebih rendah dari keinginan, cita cita dan harapan kita. Kita memperalat Tuhan untuk kepentingan kita atau beriman menurut versi kita. 

Dalam religius dan imampun sama. Kadang kita berkaul menurut versi kita atau menjadi imam menurut versi kita. Yang terjadi adalah bahwa kita tidak melayani komunitas/lembaga, tetapi komunitas/lembaga melayani dan memikirkan kepentingan kita.  Sama halnya dalam perkawinan, setiap pasangan bisa mempunyai planing sendiri-sendiri tentang perkawinan, walaupun sejak awal kursus sudah mendapat penjelasan detail mengenai pokok-pokok iman katolik. 

Mengikuti planing dan versi kita sendiri dan menomorduakan planing Tuhan akan membuat kita banyak mengalami kekecewaan. 

Pengalaman dua murid menjadi inspirasi bagi kita bagaimana kita harus menempatkan planing dan jalan hidup Tuhan di atas segala-galanya, menundukkan rencana dan pemikiran kita sendiri. Konkretnya adalah melihat kembali rencana Allah dalam panggilan hidup kita masing-masing. Bagi kita religius dan imam, kita melihat kembali konstitusi dan pedoman umum kita masing-masing. Untuk kita yang hidup dalam perkawinan, kita perlu mendalami kembali pokok-pokok perkawinan yang direncanakan Tuhan. Mengikuti rencana, rancangan dan jalan hidup Tuhan itu membahagiakan. 

Kontemplasi:

Gambarkan bagaimana kedua murid diubah oleh Tuhan dari beriman menurut versi mereka menjadi beriman menurut versi Tuhan. 

Refleksi:

Apakah yang kuperjuangkan dan kucari dalam mengikuti Tuhan dalam hidup perkawinan? Dalam hidup religius? Dalam hidup imamat?

Doa

Ya Bapa, aku belajar untuk memahami dan taat pada rancanganMu. RancanganMu adalah indah dan membawa kebahagiaan. 

Perutusan:

Dengarkan, pahami dan ikutilah rancangan Tuhan dalam hidupmu. 

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here