Tahun C-1. Rabu Minggu Paska II. S Yusuf, Pekerja.
Rabu, 1 Mei 2019.
Bacaan: Kis 5:17-26; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Yoh 3:16-21.
Renungan:
KELUAR masuk Penjara itulah yang dialami oleh para rasul karena mewartakan Yesus yang bangkit. Mentalitas mereka dalam mewartakan Injil luar biasa: tidak mengenal takut, malu sosial karena gambaran buruk masuk penjara, kecil hati, dan siap menanggung segala resiko. Pewartaan Injil bagi mereka lebih berharga daripada hidup mereka sendiri. Pewartaan ini bukan militansi buta tetapi ditopang oleh kebenaran iman, cara hidup yang benar, pengajaran yang benar dan mujijat-mujijat yang menyertai pengajaran mereka.
Gejela sosial menunjukkan bahwa militasi itu dapat muncul dimanapun juga termasuk militansi agama. Militansi itu buruk ketika tidak berdasarkan kebenaran, tidak ditopang oleh cara hidup yang benar dan bermartabat dan lebih parah lagi jika militansi itu dibuat dengan cara pemaksanaan dan kekerasan. Militansi iman yang benar harus didasarkan pada keyakinan kebenaran iman dan hidup-perkataan yang bermartabat. Militansi iman tanpa kasih dan kebenaran bukanlah militansi iman yang benar.
Pada masa paska ini kita mohon supaya Roh Kudus menguatkan kita untuk militan, atau lebih baik, diungkapan mempunyai ketangguhan dan keberanian untuk mewartakan kebenaran iman. Setiap pewartaan selalu mengandung resiko, dan itu sudah wajar. Bersikap bijak dan toleransi tidak berarti kita mengendurkan pewartaan iman itu hanya untuk intern saja. Kisah Yesus harus kita kisahkan kepada semua orang. Roh Kuduslah yang akan membuka mata batin para pendengar untuk mengamini Yesus atau menerima Yesus dengan cara berbeda.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana ketangguhan dan keberanian iman para rasul dalam mewartakan iman.
Refleksi:
Apakah aku juga mempunyai keberanian dan ketangguhan iman untuk mengisahkan kisah Yesus kepada semua orang?
Doa
Ya Bapa, semoga kisah Yesus menjadi pewartaan yang tidak pernah berhenti dalam hidupku.
Perutusan:
Berikan kisah Yesus kepada semua orang, tanpa kecuali. Dan biarkan Roh Kudus bekerja pada setiap pendengar anda.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)