Lentera Keluarga – Kuasa Allah vs Radikalisme

0
546 views

Tahun C-1. Jumat Minggu Paska III

Jumat, 10 Mei 2019. 

Bacaan: Kis 9:1-20; Mzm 117:1-2; Yoh 6:52-29.

Renungan:

SAULUS setia pada Allah dan agama Yahudi. Ia “membela”nya dari praktek agama yahudi dari penyimpangan termasuk karena kehadiran orang-orang yang percaya kepada Yesus.  Pembelaan itu dilukiskan bahwa hati Saulus “berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh”. Iapun meminta SK dan mengadakan sweeping serta memasukkan “murid-murid Tuhan” ke dalam penjara. Radikalisme sempit dan menghancurkan ini ditundukkan oleh Tuhan. “ Tiga hari lamanya ia tidak melihat, dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.” Kesempatan untuk refleksi atas sikap radikalismenya dan membangun pertobatan. 

Sikap Radikalisme destruktif itu dapat muncul dalam agama manapun, ketika kita menghancurkan hidup orang atas nama keyakinan agama dengan alih-alih membela “kehormatan Allah.”  Tindakan Allah atas Saulus mengingatkan kita bahwa Allah tidak menghendaki radikalisme yang menghancurkan., Allah menghendaki suatu pemberian diri total yang menghidupkan dan menyelamatkan banyak orang. Allah membutuhkan waktu 3 hari untuk mengubah radikalime Saulus, kita perlu bertahun-tahun untuk mendidik generasi dari generasi untuk menghayati penghayatan hidup agama yang mendalam dan menghidupkan. 

Kontemplasi:

Gambarkan pengalaman Saulus ketika mengalami kebutaan selama 3 hari.

Refleksi:

Apakah penghayatan imanku itu menghidupkan dan membawa orang lain pada kebaikan ataukan aku menutup diri dan memandang semua orang lain salah?

Doa

Ya Bapa, semoga kuasaMu bekerja di tengah-tengah kami, supaya kami semakin bertumbuh dalam iman mendalam dan menghidupkan.

Perutusan:

Berdoalan senantiasa supaya Allah membuka banyak orang yang terjerumus dalam radikalisme sempit dapat menemukan jalan Tuhan. 

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here