Lentera Keluarga – Pencobaan dan Iman

0
767 views

Tahun A-2. Pekan Biasa VI
Senin, 17 Februari 2020. 
Bacaan: Yak 1:1-11; Mzm 119:67.68.71.72.75.76; Mrk 8:11-13. 

Renungan:

YAKOBUS mengatakan “..anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.”  Ayat ini indah tapi tidak mudah dalam praktek. Kita lebih memilih , sekiranya mungkin pencobaan itu dijauhkan dari kita. Benar Allah tidak memberi pencobaan. Pencobaan itu terjadi dalam hidup kia karena iman kita akan Kristus .

Pencobaan iman itu dapat datang dengan sebuah pertanyaan iman sederhana : mengapa mau jadi Kristen? Apakah Yesus itu Anak Allah? Dia Juru Selamat? Mengapa harus membuat tanda salib? Mengapa ada Maria? Mengapa ada patung di Gereja etc? Pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan jawaban kita; dan karena kita harus mempertanggungjawabkannya kepada mereka yang bertanya, kita kemudian belajar, membaca dan memahaminya. 

Pencobaan itu juga dapat muncul dari orang-orang yang tidak menyenangi kita yang menyingkirkan atau persulit kita karena iman kita. Pencobaan itu juga membuat kita kokoh dan tahan uji dalam sikap. Kita memperjuangkan keadilan dan kebenaran walaupun proses itu kadang panjang dan tidak selesai-selesai. Pencobaan itu juga dapat berupa perjalanan hidup kita yang kita rasakanm“kehilangan hoki” atau tidak beruntung dan gagal dalam relasi ataupun pekerjaan. 

Pertanyaan dari mana pencobaan itu muncul apalagi menyalahkan Allah sudah tidak perlu kita buat. Yang pertama dan terutama kita buat adalah memohon hikmat Allah bagaimana kita menghadapinya dan menjadikannya sebagai “berkat” bagi hidup kita. Walaupun mungkin pencobaan itu tidak selesai-selesai, tetapi pribadi, karakter, iman kita bertumbuh. 

Kontemplasi:

Resapkanlah kata-kata Yakobus dalam hati anda.

Refleksi:

Apa pencobaan hidup yang terberat yang pernah aku hadapi? Apa berkat yang kuterima dari pengalaman itu bagi hidupku?

Doa: 

Ya Bapa, semoga karena hikmatMu, iman dan hidupku bertumbuh  dalam pasang surut dan pencobaan hidup ini. 

Perutusan:

Jangan salah situasi atau masalah yang sulit. Jadikanlah kesempatan untuk menempat karakter hidup anda.

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here