Lentera Keluarga – Penghakiman Final

0
1,141 views

Tahun C-1. Pekan Biasa XXXIV
Jumat, 29 November 2019. 
Bacaan: Dan 7:2-14; T.Dan 3:75-81; Luk 21:29-33.

Renungan:

DANIEL 7 berisi vision apokaliptis (akhir jaman). Salah satu unsur yang penting adalah akhir jaman ini adalah kedatangan Anak Manusia dan penghakiman. Anak Manusia adalah ungkapan yang sering dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menyebut diriNya sendiri. Dan penghakiman yang dimaksudkan adalah penghakiman final, dimana tujuan setiap orang ditentukan untuk selama-lamannya. Dalam Credo kita diungkapkan “Dari situ Kristus  akan datang, mengadlli orang hidup dan mati.”. 

Dalam KGK no 1022 dan 2040, diungkapkan adalah 2 pengadilan: pengadilan khusus yang terjadi pada saat kematian dan pengadilan final pada waktu akhir jaman. Pengadilan ini menjadi saat uang menakutkan tetapi juga saat penuh harapan. Anak Manusia tidak akan padang bulu. Dan hakim ini adalah hakim yang kenal benar sedalam-dalamnya hati kita. Dan ukuran pengadilan ini diungkapkan oleh Kristus berkali-kali dalam SabdaNya: perbuatan cinta kasih. Di hadapaNya kita tidak akan dapat memoles kata-kata, mengelak atau menyembunyikan diri. Dan keputusanNya itu final: diam bersamaNya atau tidak. 

Akhir Jaman dengan gambaran pengadilan ini menjadi pengingat bagi kita bahwa setiap perbuatan kita di dunia ini tidak selesai di dunia ini, tetapi harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Di bumi kita bisa memoles segala sesuatu sehingga nampak baik atau menang; Di bumi kita bisa berkilah mengatakaan “tidak” atas perbuatan yang kita lakukan; di bumi kita masih bisa mengatakan “bukan salah saya” atas dosa yang kita lakukan. Di bumi kita bisa mengatakan “tidak sengaja” atas perbuatan yang kita sengaja. Tetapi di hadapan Allah semuanya itu akan dibuka. 

Cara sederhana kita untuk mengenal pengadilan itu adalah dengan mendengarkan dan bertindak sesuai dengan hati nurani kita sendiri. Hati Nurani ini perlu diasah terus menerus dengan Firman Tuhan, diikuti dengan ketulusan dan ketaatan. Hari Nurani inilah yang melarang atau menyuruh kita, atau yang mengevaluasi tindakan kita. 

Kontemplasi:

Gambarkanlah situasi pengadilan final yang digambarkan dalam Kitab Daniel. 

Refleksi:

Apakah aku dengan jujur dan tulus mendengarkan dan bertindak sesuai dengan hati nuraniku?  

Doa: 

Ya Bapa, semoga melalui rahmatMu, hati nurani kami semakin terasah, tajam dan peka, sehingga kami mempunyai niat yang baik, mampu berpikir, bermotivasi dan berbuat yang baik dan benar serta yang berkenan kepadaMu.  

Perutusan:

Jangan hanya dengarkan hati nurani anda, tetapi ikutlah perintahnya, karena banyak orang yang tahu yang benar tetapi tidak melakukannya. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here