Lentera Keluarga – Pengudusan Diri

0
329 views

Tahun A-2. Pekan Adven III
Kamis, 19 Desember 2019. 
Bacaan: Hak 13:2-7.24-25a; Mzm 71:3-4a.5-6ab.16-17; Luk 1:5-25.

Renungan:

SAMSON dan Yohanes Pembaptis adalah anak yang hadir lepas dari keinginan dan kemampuan keluarga; karena orang tua mereka itu mandul. Mereka diminta untuk menjaga kekudusan anak itu bahkan ketika mereka masih ada di kandungan, dengan cara hidup mereka yang benar : “jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.”  

Ada sikap yang berbeda dari orang tua ketika, mereka, terutama ibu, mencintai dan menerima kehamilan dengan mereka yang menolak kelahiran anaknya karena aneka alasan. Orang tua yang mencintai anaknya yang masih di kandung tentu akan menjaga hidupnya benar, supaya anak yang dilahirkannya juga nanti benar. Sebaliknya, penolakan, sikap buruk pribadi ataupun konflik/beban orang tua akan berdampak pada kualitas anak yang masih berada dalam kandungan. Merawat anak tidak diawali sejak ia lahir tetapi sejak ia diperkandungkan. 

Masa Adven menjadi kesempatan bagi kita untuk dilahirkan secara baru. Masa Adven membantu kita mengenakan cara hidup yang mengantar kita pada kekudusan: membaca KS, berbuat amal, bertobat dan berdoa. Cara hidup kudus yang kita pupuk dalam masa adven ini akan melahirkan diri kita sendiri secara baru. 

Kutipan KS hari ini juga menjadi kesempatan bagi kita untuk memberikan situasi yang baik bagi hidup anak-anak kita sejak mereka ada di kandungan. Maka penting dari awal perkawinan sudah dipupuk kebiasaan-kebiasaan baik dan suci. Jangan cemari hidup anak-anak kita dengan dosa-dosa kita, masalah hidup perkawinan – keluarga kita. Mereka berhak mendapatkan kasih sayang dan penerimaan dari kedua orang tua mereka untuk bekal mereka hidup nanti. Apa yang kita tabur bagi anak-anak kita ini, akan kita tuai di kemudian hari. 

Kontemplasi:

Gambarkan bagaimana tuntutan malaikat Tuhan kepada orang tua Samson maupun Yohanes. 

Refleksi:

Apakah aku memberikan tempat yang penuh kasih dan penerimaan bagi anak-anakku melalui cara hidupku yang kudus? Atau apakah aku pernah keberatan dan menolak kehadirannya?  

Doa: 

Ya Bapa, semoga kami senantiasa merawat dan menjaga hidup kami, supaya kami dapat melahirkan anak-anak yang kudus bagiMu. 

Perutusan:

Bangunlah kebiasaan yang kudus dalam keluarga anda; dan lahirkankah anak-anak yang kudus bagi Tuhan.

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here