PW. St Vincencius a Paulo
Bacaan: Ezr 9:5-9; Tb 13:2.4.6-8; Luk 9:1-6
Renungan
PENGALAMAN Ezra adalah pengalaman iman mendalam dikasihi tanpa syarat oleh Allah. Mata batin Ezra menangkap betapa besar kasih dan karunia Allah dalam sejarah perjalanan bangsa. Kasih dan setia yang melebihi kelemahan dan kerapuhan Israel. Kasih dan setia yang tidak meninggalkan dan menghukum tetapi menemani dan memulihkan.
Pengalaman iman Ezra juga kita alami dalam hidup kita sehari-hari baik ketika kita mendengar kesaksian-kesaksian hidup orang-orang yang dikasihi dan dipulihkan oleh Allah, maupun kita melihat hidup kita sendiri. Sudah tidak terbilang dan tak tertimbang besar dan beratnya kerapuhan, kesalahan dan dosa-dosa yang kita perbuat; dan luka yang kita akibatkan baik kepada orang-orang terdekat kita maupun kepada Allah. Tetapi kasih karunia saudara-saudari kita, kasih karunia Allah demikian besar tercurah kepada kita. Kita masih diselamatkan dari kehancuran keluarga dan hidup panggilan. Belaskasih dan kebaikan Tuhan mengalir kepada kita.
Mari kita mohon mata batin ini, supaya kita tidak hanya tahu tetapi juga mengalami dan tenggelam dalam kasih dan setia Allah yang luar biasa ini. Tak ada kata lain kecuali syukur disertai dengan sembah sujud atas kebaikan Tuhan.
Kontemplasi
Gambarkan suasana hati Ezra mengalami pengalaman dicintai Allah dalam refleksi perjalanan bangsa Israel.
Refleksi
Bagaimana kasih dan setia Tuhan yang kualami dalam hidupku? Pengalaman—pengalaman apa yang menjadi kunci hidupku bersama Allah?
Doa
Ya Bapa, kepadaMu aku bersujud dan mengucap syukur atas kasih dan setiaMu yang mengatasi kerapuhan dan pelanggaranku. Amin.
Perutusan
Aku doa hening melihat kembali kasih dan setia Allah dalam sejarah hidupku.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
