Lentera Keluarga – Sang Bijaksana dan Kebijaksanaan

0
833 views

Tahun C-1. Minggu Biasa VI
Senin, 25 Februari 2019.
Bacaan: Sir 1:1-10; Mzm 93:1ab.1c-2.5; Mrk 19:14-29.

Renungan:

HIDUP manusia tidak sekedar berjalan sebagaimana ciptaan lain. Dalam hidup manusia, budi-pikiran mencari pengertian, pemahaman dan makna hidup yang dinyatakan oleh kitab Sirakh sebagai Kebijaksanaan. Kebijaksanaan itu adalah ciri Allah dan kebijaksanaan itu dianugerahkan kepada setiap orang yang mencintaiNya.

Dalam panggilan hidup, baik dalam perkawinan maupun dalam panggilan khusus, sering kita mendengar “tidak usah banyak dipikir..dijalani saja (dalam bahasa jawa disebut “glundhung” atau dibiarkan bergulir saja)”.. Jika hidup dibiarkan bergulir begitu saja maka hidup itu akan hambar dan tanpa sadar akan salah arah.

Kadang kita perlu menegaskan kembali apa tujuan panggilan perkawinan itu? Apa yang perlu kita buat supaya perkawinan itu lebih membahagiakan bagi kedua belah pihak. Bagaimana kita belajar menikmati rutinitas dan hal-hal sederhana dalam kasih dan kedekatan hati.

Kadang kita perlu merenung mengenai panggilan hidup religius-imamat yang kita pilih. Apakah segala rutinitas hidup dan pelayanan itu membawa kebahagiaan yang mendalam dalam hidup kita. Apa yang kita cari dalam hidup panggilan?

“Hidup yang sedekar dijalani tidak layak untuk dihidupi” demikian kata pepatah. Kita tidak berbicara banyak aktifitas tetapi kita berbicara mengenai intensitas makna yang kita berikan dalam tindakan-tindakan sederhana. Di situ lah kita dapat merasakan kebenaran, kebaikan dan keindahan hidup panggilan kita.

Kontemplasi

Rasakanlah setiap ayat dari Kebijaksanaan itu setiap kali anda membacanya.

Refleksi:

Apakah aku membiarkan hidupku bergulir begitu saja? Ataukah aku menikmati setiap saat dan dalam hal-hal sederhana rasa, kegembiraan, makna, kebahagiaan dan kepenuhan hidup?

Doa:

Ya Bapa, semoga hari-hariku menjadi hari yang penuh makna dengan menemukan dan menghayati kebenaran, kebaikan dan keindahan hidup panggilan yang Kauanugerahkan kepadaku.

Perutusan:

Lakukanlah hal-hal sederhana dengan kesadaran, makna, sukacita, kegembiraan dan kepenuhan hidup

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here