Lentera Keluarga – Undangan

0
758 views
Ilustrasi: Yesus datang. (Ist)

Tahun C-1. Pekan Biasa XXXI
PW S. Karolus Borromeus, Uskup
Senin,  4 November 2019. 
Bacaan: Rom 11:29-36; Mzm 69:30-31.33-34.36-37; Luk 14:12-14. 

Renungan:

SALING mengundang untuk makan bersama adalah hal wajar dalam tradisi Israel, sebagai bentuk membangun keakraban, persaudaraan, bahkan juga diskusi. Selain makan juga ada undangan perjamuan. Dalam ayat sebelumnya, Tuhan Yesus menegur orang yang cenderung mencari tempat terhormat di meja perjamuan dan dalam kesempatan ini, Ia mengingatkan supaya orang-orang miskin , cacat, lumpuh dan buta. Bukan untuk mengirim makanan tetapi mengundang. “Mengundang” berarti mempersilahkan mereka masuk dalam rumah, menikmati keakraban, persaudaraan, dan menjadikan mereka sesama. Tetapi inilah yang tidak dilakukan oleh orang Farisi yang mengundang.  

Mengunjungi dan membantu saudara-saudara kita yang berkekurangan, dengan memberi bantuan bahan makan, pakaian, bantuan sekolah bahkan sarana dan prasarana hidup itu lebih mudah daripada bersentuhan dengan hidup mereka. Orang mengatakan “kalau anda membutuhkan, saya nyumbang dana, tetapi saya tidak bisa terlibat”. Kita kadang tidak nyaman mendengarkan keluhan, penderitaan, menyentuh dan ada bersama dengan mereka.

Hari ini Tuhan mengingatkan kepada kita: bukan bantuan saja, tetapi mengundang mereka masuk dan bersentuhan dengan hidup kita.  Baik menggunakan event ulang tahun, syukuran keluarga bersama dengan anak-anak panti atau orang tua di rumah tua, membagi hadian dan berkat untuk mereka. Tetapi alangkah indahnya, jika kita membuka hati kita, rumah kita sehingga kita dapat bersentuhan dengan saudara-saudara kita yang membutuhkan; kadang menampung mereka untuk sementara, atau sering mengunjungi mereka, ngobrol dengan mereka dan mencarikan solusi yang baik bagi mereka untuk dapat mandiri. 

Kontemplasi:

Renungkanlah apa yang diharapkan Tuhan bagi orang farisi yang mengundangNya. 

Refleksi:

Apakah aku merasa cukup membantu saja ataukah aku terpanggil untuk membuka hati dan rumah kita untuk saudara-saudara kita yang berkekurangan?

Doa: 

Ya Bapa, ajarilah kami untuk membuka hati dan rumah kami bagi saudara-saudara kami yang berkekurangan dan membutuhkan. 

Perutusan:

Bantulah saudara-saudari anda yang berkekurangan bukan hanya dengan rejeki anda tetapi juga dengan memberikan hati anda untuk bersentuhan dengan hidup mereka. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here