Tahun C-1. Kamis Prapaska I
Kamis, 14 Maret 2019.
Bacaan: T.Est 4:10a.10c-12.17-19; Mzm 138:1-2a.2bc-3,7c-8; Mat 7:7-12.
Renungan:
“…TOLONGLAH aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorangpun selain dari Engkau yang Tuhan” demikian Ester berseru kepada Tuhan ketika harus memperjuangkan kehidupan bangsanya di hadapan Raja Ahasyweros
Sebagai seorang wanita, sendirian, dan berhadapan dengan kekuasaan raja yang besar, Ester menunjukkan keberaniannya karena percaya kepada Allah.
Ester menjadi inspirasi bagi keluarga yang karena situasi terpaksa harus hidup sendiri menjadi single mother/parent. Mereka yang bergumul melawan kesepian dan bertempur sendirian memperjuangkan hidup keluarganya. Mereka yang tidak lagi mempunyai kesempatan untuk merasakan penderitaan dirinya sendiri, bahkan untuk mengeluh dan menangis, supaya anak-anaknya mereka tidak goyah dan tidak terbeban. Seruan Yesus menjadi andalan iman: “ ..Bapamu yang di sorga, Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.”
Marilah seruan yang sama juga kita gemakan kepada mereka yang hidup dan berjuang sendirian dalam hidup. Jangan jadikan mereka bahan pembicaraan. Mereka perlu sabahat dan dukungan kita, baik secara sosial tetapi juga dalam pastoral gereja.
Kontemplasi:
Gambarkanlah situasi Ester dan rasakanlah bagaimana iman menjadi kekuatan bagi Ester.
Refleksi:
Apakah dalam situasi sendiri dan tidak berdaya, aku berani mengandalkan Tuhan yang mampu melakukan perbuatan besar dalam hidupku.
Apa sikapku terhadap mereka yang hidup sebagai single parent?
Doa:
Ya Bapa, sabdaMu menjadi pendorong bagi kami yang lelah, lesu dan berbeban berat serta teman kami dalam kesendirian.
Perutusan:
– Berserulah kepada Tuhan dalam kesesakan, kesendirian dan ketidakberdayaanmu
– Jadikanlah keluanga anda sebagai sahabat bagi saudara-saudari kita yang sedang bergumul sendirian dalam memperjuangkan hidup keluarganya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
