KONFERENSI Waligereja Indonesia atau KWI dulunya bernama Majelis Waligereja Indonesia (MAWI). KWI merupakan forum ‘konferensi’ kolegialitas para Uskup dari seluruh Indonesia. KWI beranggotakan semua Uskup dari seluruh Indonesia dan imam yang karena tugas dan jabatannya dianggap ‘sama’ dengan seorang Uskup. Biasanya, mereka ini disebut Administrator Apostolik dan Administrator Keuskupan.
Di awal tahun 2017, KWI meluncurkan logo baru. Disebut ‘baru’, karena selama ini KWI sebenarnya tidak punya logo sejak berdiri.
Makna lambang
- Salib: Lambang pengorbanan Yesus Kristus yang wafat disalib.
- Tongkat: Lambang tugas reksa pastoral penggembalaan Uskup terhadap umatnya.
- Topi uskup: Lambang tugas dan tanggungjawab Uskup yang harus diembannya sebagai pemimpin regional umat katolik lokal (keuskupan). Dengan lambang ini, Uskup menerima dengan tanggungjawab tugas kegembalaan atas umat Allah.
- Tiang-tiang bercahaya: Inilah lambang kasih Kristus yang senantiasa menerangi perjalanan dan perjuangan Uskup dalam menjalanan tugas kegembalaannya memimpin Umat Allah di masing-masing keuskupannya demi memuliakan nama Allah.
- Lingkaran: Melambangkan persatuan para Uskup di seluruh Indonesia yang saling membantu dan mendukung dalam menjalankan tugasnya di masing-masing Keuskupannya.
- Teks ‘KWI”: Ini melambangkan wadah persatuan kolegialitas para Uskup.
- Warna putih: Inilah lambang kemurnian, kesucian dan kelahiran.
- Warna kuning: Inilah lambang simbol cahaya kasih Kristus sekaligus kebahagiaan.
- Warna biru: Inilah lambang langit yang biru dimana mencerminkan harapan.
- Warna cokelat: Inilah lambang kesederhanaan, earth’s color; simbol usaha yang membumi.
Sumber: Dokpen KWI (www.dokpenkwi.org)
