Long March on the Road Mahasiswa STFK Ledalero-Maumere Peringati Hari Pahlawan

0
1,761 views
Memeringati Hari Pahlawan, mahasiswa STFK Ledalero melakukan long march (Frater Onuk Daris)

MEMERINGATI hari pahlawan, sekitar 90 mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero-Maumere mengadakan long march on the road berpayung tema “Menghidupkan Pahlawan”, Kamis (12/11/2015).

Berbagai macam acara di antaranya Seni Teater yang berjudul Tanda Tanya ditampilkan. Kali ini pertunjukan mengajak semua orang mempertanyakan kemerdekaan kita saat ini. Apakah kita sudah bebas dari penajajahan dan penindasan moderen?

Selain teater, dibawakan juga lagu-lagu nasional, penampilan puisi dan orasi-orasi bertemakan kepahlawanan serta perkenalan para tokoh pahlawan lokal mulai Manggarai sampai Larantuka.

“Kegiatan STFK On The Road ini dibuat sebagi salah satu bukti kami sebagai mahasiswa/mahasiswi STFK Ledalero menghormati jasa para pahlawan yang telah berani berjuang membela negara Indonesia sampai pada titik kemerdekaan Indonesia,” ujar Orin Ketua Kordinasi Lapangan Kegiatan STFK On the road.

Para frater Ledalero peserta long march on the road dalam rangka peringatan Hari Pahlawan. (Fr. Onuk Daris)

Ketua Senat Mahasiswa STFK Ledalero Frater Josef Meda menyebutkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyadarkan kaum muda mudi untuk menanam jiwa semangat para pahlawan ke dalam diri kaum muda untuk bisa “melawan lupa” dan berani menyuarakan suara kritis akan berbagai bentuk penindasan dan penjajahan moderen dewasa sekarang ini.

Sepanjang perjalanan STFK on the Road, para orator mengajak seluruh masyarakat Sikka untuk tidak melupakan jasa para pahlawan.

Kata para orator:

“Bangsa Indonesia masih membutuhkan pahlawan. Semangat para pahlawan jangan hanya dikenang, tetapi harus dihidupkan kembali dalam jiwa yang berjuang. Berjuang demi Ibu Pertiwi yang kian hari dilanda duka dan nestapa oleh bobroknya penjajahan di negeri ini. Merdeka saja belum cukup. Pahlawan masih belum mati. Perjuangan melawan penjajahan mash harus membara.”

“Kini saatnya kaum muda mudi keluar dari segala kebungkaman dan keterpasungan untuk mengangkat kembali semangat para pahlawan sebagai spirit dasar demi membongkar segala bentuk kemapaman hidup yang selalu menindas. Darah kematian masih harus menetes. Sang Saka Merah Putih masih belum cukup!”

“Mari, jadilah pahlawan kemerdekaan. Jadilah pejuang tangguh. Jadilah saksi kemenangan. Jadilah pengukir sejarah. Jadilah darah yang mengalir. Jadilah bangsa Indonesia yang berani menolak segala bentuk penindasan dan ketidakadilan serta segala bentuk kekejaman yang mengamcam kesejahteraan masyarakat Indonesia.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here