KITA sungguh bergembira untuk karya baru dari Penerbit Karmelindo diberi nama sangat bagus “Efata” dalam bahasa Aram yang tertulis pada Injil Markus 7: 34 artinya “Terbukalah”.
Kata itu dikatakan oleh Tuhan Yesus kepada seorang yang datang kepada-Nya dalam keadaan tuli dan gagap.
Kita berharap bahwa Efata karya baru dari Karmelindo sungguh membuka mata kita telinga kita. Tetapi terlebih hati dan budi kita karena memang ada banyak sekali kekayaan di dalam khazanah iman dan spiritualitas kristiani.
Dalam dunia media sosial sekarang ini tidak jarang menawarkan apa yang instant dan dangkal.
Oleh karena itu, diharapkan bahwa Efata menyajikan kehidupan yang inti-inti dan sari-sari dari khazanah iman dan spiritualitas kita sebagai orang Kristiani.
Kita sungguh berharap bahwa Efata menampilkan tulisan-tulisan yang sungguh aktual bagi banyak orang tetapi juga bernas dan tajam berbobot bermutu dan mendalam tetapi juga indah dan membawa sukacita.
Semoga Efata sungguh menjadi inspirasi bagi hati dan budi.
Demikian pesan Provinsial Ordo Karmel Indonesia Romo Ignasius Budiono O.Carm pada launching Majalah Efata secara virtual serentak melalui Zoom, Instagram, Facebook dan kanal YouTube dari Malang, hari Kamis 2 November 2021.
Tagline majalah
Majalah Efata membawa tagline yang berbunyi “Inspirasi Hati dan Budi”.
Tema yang diusung pada terbitan edisi perdana “Evolusi Media Pewartaan”.
Terbit tiga bulan sekali. Berarti dalam setahun ada empat kali terbitan.
Harga promosi pada Desember 2021 @Rp20.000. Harga normal @Rp 25.000,-
Menurut Romo Benny Phang O.Carm, “Majalah Efata mengisi dan memperkuat katekese di dalam Gereja dengan kata-kata gambar info grafis dengan bahasa yang segar serta menyapa anak-anak muda dan memberikan inspirasi kepada mereka.”
“Majalah Efata menawari banyak informasi dan pengalaman-pengalaman yang berguna bagi pewartaan kita. Banyak artikel ditulis dengan indah serta berisi informasi tentang kekatolikan. Memberi ruang bagi orang berbagi pengalaman hidup mereka.”
“Apa yang ada di dalamnya sungguh berguna bagi kita dan memperkaya kita dalam mewartakan sabda Tuhan.”
“Mari kita baca,” demikian informasi dan ajakan dari Romo FX Hariawan Adji O.Carm yang telah membaca Majalah Efata edisi perdana.
Kesan pembaca
Pada launching virtual ini juga mengundang Romo Yohanes Susanto MSC yang menyampaikan pesan spiritualitas bagi para karyawan Karmelindo dan pemirsa launching dengan judul “Komunikator Kebenaran”.
Walaupun dikatakan hal itu hanya sebagai pelengkap acara launching.
Pesannya kepada para karyawan untuk mempersembahkan diri dan mempersembahkan hidup bukan sekedar mencari kerja, bukan untuk sekedar mencari hidup, sehingga Karmelindo menjadi media yang berkontribusi dalam perkembangan iman.
Sekecil apa pun tanggungjawab yang dipercayakan kepadamu lakukan dengan cinta dan hati yang besar, sekalipun diberi kepercayaan dan tanggung jawab hal-hal sepele kerjakan dengan cinta dan hati karena dari hal yang sepele dapat menyuarakan yang Illahi.
‘Romo Ndeso’ demikian lebih dikenal di kanal YouTube berharap Majalah Efata menjadikan Gereja mulai aktif mengkomunikasikan iman kebenaran, mentobatkan orang banyak dari berbagai kelompok bukan kompromistis.
Kebenaran tetaplah kebenaran.
Menjadikan media yang tidak tunduk, melainkan yang mampu otonom menyuarakan apa yang harus disuarakan.
Bukan menyuarakan apa yang ingin didengarkan orang. Bukan menyampaikan apa yang ingin orang lihat. T
etapi menyampaikan apa yang sebetulnya orang harus dengar, lihat dan baca.
Menyampaikan apa yang diinginkan Allah, memperlihatkan dalam gambar maupun tulisan apa yang sebenarnya Allah ingin sampaikan bukan apa yang orang ingin baca dengar dan lihat.
Dapat diketahui pemirsa aktif melalui zoom meeting sekitar 70-an, sedang yang menikmati melalui kanal YouTube Karmel Media Malang ada 111 pemirsa.
Mereka para pamirsa juga diberi kesempatan untuk bertanya baik langsung maupun via chat tentang materi paparan Romo Yohanes MSC.
Ruah dan Café Rohani
Penerbit Karmelindo telah lama juga menerbitkan Ruah Buku Bacaan Kitab Suci sesuai Kalender Liturgi dan renungannya yang terbit tiga bulan sekali, renungan pada Ruah ditulis oleh para karmelit.
Ruah disebut oleh Romo Ndeso “Menunjang kehidupan rohani di parokinya di Kalimantan Selatan”.
Juga Café Rohani renungan harian bercita asa Katolik yang terbit bulanan.
Menurut Direktur Karmelindo Romo Radik O.Carm, dua terbitan ini Ruah dan Café sudah menyebar luas ke berbagai penjuru paroki di Indonesia dan omsetnya lumayan tinggi.
Tetapi pandemi Covid-19 merebak di Indonesia lalu ikut berpengaruh negatif terhadap omzet penjualannya. Karena banyak agen dan pelanggan yang membatalkan pesanan.
Namun, puji Tuhan sejak Januari 2021, sedikit demi sedikit omzet penjualan ada perkembangan baik.