Mampu Mengasihi karena Telah Diampuni

0
303 views
Ilustrasi - Bantuan China ke Italia (Wall Street Journal)

Bacaan 2: 1Kor 15:1 – 11
Injil: Luk 7:36 – 50

DI saat pandemi corona melanda dunia, Italia termasuk yang paling parah. Tidak ada satu negara Eropa atau belahan lain yang membantu Italia, kecuali Tiongkok. Di dunia tidak ada yang membenci tanpa alasan, dan tidak ada cinta tanpa alasan.

Pada awal berdirinya RRT, tahun 1969 adalah merupakan tahun buruk. Sebagai negara sosialis dan pro Korea Utara saat Perang Korea, maka menimbulkan issu anti-Tiongkok, sehingga mereka mutlak tidak mendapat bantuan dari mana pun dan menjadi negara miskin.

Pada situasi demikian, Italia datang mengadakan hubungan diplomatik dan mengirim Kedubes ke Tiongkok serta bantuan dokter.

Italia yang pertama “mengirim arang pada musim salju” saat kritis, tindakan Italia ini sungguh sangat membantu Tiongkok.

Sebagai balas budi Tiongkok pada Italia saat terperosok pandemi corona, mereka datang membawa bantuan dokter dan peralatan medis yang dibutuhkan. Dan Italia pun mampu keluar dari krisis akibat pandemi.

Yesus memenuhi undangan makan seorang Farisi kaya, yaitu Simon. Ia didekati, diseka kaki-Nya dengan air mata dan rambutnya serta diminyaki seorang wanita pendosa. Situasi yang memalukan bagi tuan rumah.

Simon meragukan kenabian Yesus karena dianggap tidak tahu latar belakang perempuan itu, padahal Yesus tahu.

Dengan perumpamaan tukang peminjam uang, Simon dipaksa mengakui bahwa orang yang dimaafkan karena utangnya lebih besar maka akan lebih besar berterima kasih.

Perempuan itu diampuni karena kasihnya yang besar dan kemudian semakin mampu menunjukkan kasihnya. Sedangkan Simon mendapatkan pengampunan lebih sedikit dan hanya mampu sedikit menunjukkan syukur dan kasih.

Rasul Paulus meneguhkan jemaat Korintus yang masih ragu akan kebangkitan Tuhan Yesus. Sungguhkah Yesus bangkit? Bagaimana mungkin seseorang yang sudah mati dapat bangkit kembali? Para rasul inti, pengikut-Nya, Yakobus dan Paulus sendiri adalah saksi dari kebangkitan-Nya.

Rasul Paulus mengajak mereka untuk kembali membaca Injil, yaitu Kabar Baik tentang Yesus seperti yang ia dan para rasul ajarkan. Tentang kesengsaraan, wafat dan kebangkitan Yesus semuanya tertulis dalam Kitab Suci sejak dari Taurat sampai pada kitab para nabi. Paulus meneguhkan agar mereka jangan ragu lagi.

Pesan hari ini:

Pengampunan telah memberi seseorang semakin mengasihi. Saya telah menerima “pengampunan lima ratus dinar”seperti dalam perumpamaan perikop hari ini sehingga harus mampu mengasihi-Nya dan sesama sebagai balas budi. Kristus wafat dan bangkit untuk memberi pengampunan atas hutang saya yang tak bisa terlunaskan. Kebangkitan Kristus adalah inti dari iman Kristiani dan jangan ragu pada Tuhan Yesus.

Rasa takut dan cemas berlebih dapat memicu kepanikan yang justru membuat keadaan semakin memburuk. Pakailah maskermu dan jaga jarakmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here