Manusia Adalah Serigala Bagi Sesamanya?

1
421 views
Sisi lain dari manusia

Bacaan 1: Am 8:4-7

Bacaan 2: 1Tim 2:1-8

Injil: Luk 16:1-13

Suatu ketika saya berpergian ke suatu kota lain bersama keluarga mengendarai mobil. Ketika itu malam hari kami sampai di tujuan, mobil kami parkir untuk mampir ke toko.

Setelah mendapatkan yang kami cari, segera kembali ke mobil untuk melanjutkan ke hotel.

Mobil baru berjalan sekitar lima menit tiba-tiba mesin mati dan tak berapa lama ada sekitar empat orang datang membantu mendorong mobil ke tepi.

Mereka menanyakan, ada apa dengan mobilku? Kujawab bahwa mesin tiba-tiba mati dan mereka menawarkan untuk memperbaiki. Tanpa rasa curiga dan berpikir positif maka kusetujui.

Ketika membuka kap mesin, mereka langsung tahu ada ‘spare part’ yang harus diganti dan harganya seratus ribu rupiah (tahun 1995). Karena waktu itu sudah larut malam dan kebetulan saya masih ada uang maka saya sepakati dan singkat kata mobil kembali bisa jalan.

Keesokan harinya saat aku check lagi, ternyata ‘spare parts’ itu adalah barang bekas. Jika baru pun harganya hanya empat puluh lima ribu rupiah saja.

Ternyata bantuan mereka tidak tulus atau berdasarkan kasih. Mereka telah menunjukkan perilaku sebagai “serigala bagi sesamanya”.

Sebagai nabi yang berkarya di wilayah Kerajaan Israel Utara, Amos sangat mengkritisi masalah-masalah sosial saat itu, penindasan, menginjak-injak orang miskin dan sebagainya. Perilaku yang sangat jauh dari kehendak-Nya dan Tuhan pasti akan menghukum orang-orang seperti itu.

“Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!”

Demikian juga Tuhan Yesus mengkritik mereka yang mengaku beragama namun masih berbuat kejahatan seperti menipu.

“Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan…Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Sebagai anak-anak Allah semestinya mencerminkan perilaku jujur, tulus serta menonjolkan sisi kasih dibandingkan kejahatannya yang merupakan ciri Iblis.

Untuk itulah Rasul Paulus mengajak kita semua menunjukkan perilaku kasih kepada setiap orang dan mendoakan mereka semua dengan penuh damai, agar semakin banyak orang diselamatkan.

Pesan hari ini

Masih adakah manusia jujur di zaman ini? Atau zaman sudah berubah dimana seseorang mampu “memakan” sesama demi perutnya?

Setiap orang seharusnya menjadi sahabat dan bukan “serigala buas”.

“Kejujuran adalah hadiah yang sangat mahal. Jangan mengharapkannya dari orang yang murahan.”

1 COMMENT

  1. Betul itu juga saya alami, waktu ban motor kempes, saya tambal di bengkel tambal ban, penbal ban ini seiman dengan saya tp lain daerah, orang itu menipu, ban saya bukan di tambal tp cuma diganti bsn bekas yang lainnya, shg waktu motor di jalankan baru 200 m sdh kempes, sampai diganti 3 kali, demi uang orang busa bersifat seperti serigala.
    Kejadian ke dua naik taksi ke bandara soetta, drivernya juga saudara seiman tp lain pulau dan daerah, waktu kami sebagai penumpang minta lewat tol rawa sari, tp malah dibawa mutar ke grogol dan sampai dibandara minta turun di terminal 2 dibawa ke termilan 3, sehingga harus kembali berputar dan pura2 nyasar, ujung2nya spedometer membengkak, dan waktu saya tanya bapak klu kebaktian dimana, ooo di gereja X…. maka langsung saya bayar sesuai argo yang dia tipu dan saya ikhlaskan saja….. tp betul dasar serigala..memang nggak mengrnal yang msna kawan apalagi saudara…maka waspadalah…………

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here