Maria Pembawa Kabar Sukacita

0
393 views
Ilustrasi: Keheningan di Taman Doa Gua St. Maria Lourdes Kupang, NTT. (Titch Tv/Mathias Hariyadi)

Rabu, 31 Mei 2023

  • Zef 3:14-8a atau Rm 12:9-16b.
  • Mazmur Yes: 12-2-3bcd, 5-6.
  • Luk 1: 39-56

KISAH kunjungan Maria kepada Elisabet saudarinya dalam Kitab Suci merupakan sebuah kisah yang indah.

Maria melakukan kunjungan kepada Elisabet dengan melakukan sebuah perjalanan yang jauh yaitu ke daerah pegunungan.

Maria yang telah mengandung Mesias tidak merasa bahwa dirinya lebih tinggi dari Elisabeth maka ia yang harusnya dikunjungi oleh Elisabeth.

Maria juga meninggalkan semua urusannya guna mengurus hal yang lebih besar ini: berbagi sukacita iman.

Pertemuan antara Maria dan Elisabet sungguh-sungguh diliputi oleh suasana yang penuh dengan kebahagiaan Iman.

Maria memberi salam kepada Elisabet dan berkata bahwa ia datang untuk mengunjunginya, untuk mengetahui keadaannya, dan bersuka bersamanya di dalam sukacitanya

Hal yang menarik perhatian kita adalah Bunda Maria penuh dengan Roh Kudus, ia membawa sukacita kekal dalam rahimnya yaitu Yesus Kristus untuk bertemu dengan sang “suara yang nantinya berseru di padang gurun” untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan, yaitu Yohanes Pembaptis.

Ada suka cita besar dialami oleh Elizabeth ibunda Yohanes.

Perjumpaan yang membahagiakan antara Bunda Maria dan Elizabeth dan perjumpaan antara Yesus dan Yohanes dihiasi dengan sukacita dan kebahagiaan.

Hal ini terbukti dengan girangnya Yohanes di dalam rahim ibunya.

Elizabeth pun bergembira menyambut kedatangan Maria dan Yesus dengan berkata: “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkati pula buah rahimmu.

Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

Sebab ketika salammu sampai ke telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh berbahagialah yang percaya, sebab Sabda Tuhan telah dikatakan kepadanya dan terlaksana.”

Maria adalah pewarta kabar gembira yang pertama. Mewartakan kabar sukacita kepada sesama manusia.

Maria tidak terkungkung dengan masalah serta pergulatan pribadinya, kesulitan dan aneka resiko yang menghantui dirinya dan bayi yang dikandungnya, namun dia fokus pada apa yang Allah kehendaki.

Allah mengutus Maria datang memberi kekuatan dan penghiburan kepada Elizabeth saudarinya yang sedang mengalami peristiwa yang menakjubkan, yakni mengandung di usia tuanya.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mau membawa Yesus kepada orang yang sedang mengalami sesama?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here