Melarikan Diri

0
323 views

“Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Ia pergi ke Yafo, dan di sana mendapat sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya lalu naik ke kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan.” (Yun 1,3)

BEBERAPA waktu yang lalu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua menindak tegas petugas Satgas Kijang (Satgas Kaki Telanjang) dan Terapung yang lari dari tugasnya. Satgas Kijang dan Terapung terdiri tujuh profesi, yakni: perawat, bidan, ahli gizi, analis, apoteker, promkes, kesling dan farmasi. Mereka melayani kesehatan masyarakat kampung dari rumah ke rumah. Dari 162 orang petugas Satgas Kesehatan tersebut, ada 2 hingga 5 persen yang meninggalkan tempat tugas tanpa adanya keterangan. Oknum-oknum yang lari dari tanggung jawab tersebut selain ditindak dengan tidak diberikan gajinya, juga tidak diperpanjang kontraknya untuk tahun berikutnya.

Lari dari tugas dan tanggung jawab tentu tidak hanya dialami oleh oknum petugas kesehatan, tetapi juga sering terjadi pada orang lain. Oknum guru bisa lari dari tugasnya sebagai pendidik; oknum polisi dan tentara lari dari tugasnya sebagai petugas keamanan negara; oknum jaksa lari dari tugasnya sebagai penegak hukum. Oknum pastor pun bisa lari dari tugasnya sebagai gembala umat dan lebih menyibukkan diri dengan hobi atau minatnya untuk memelihara burung, mancing, atau koleksi kendaraan tua, dsb. Bahkan Yunus, salah seorang nabi kecil, pun lari dari tugas perutusan yang diberikan Tuhan kepadanya.

Banyak orang sering lari dari tugas pokoknya, tanggung jawabnya, perutusan dan pelayanannya karena berbagai macam alasan, seperti: medan dan wilayah perutusan yang berat, fasilitas hidup yang minim, tunjangan dan kesejahteraan yang kurang memadai, motivasi dan semangat pelayanan yang lemah, tergiur dan tertarik tawaran kerja lain yang lebih mapan dan bagus, kesetiaan dan konsistensi yang lemah, cepat merasa bosan dan jenuh terhadap rutinitas, menghindari hal-hal yang sulit dan tidak mudah, cenderung mencari yang enak dan menyenangkan, dsb.

Yunus melarikan diri dari hadapan Tuhan; dia tidak mau melaksanakan tugas perutusan Tuhan untuk mempertobatkan warga Niniwe; dia keberatan kalau Tuhan tetap mengasihi orang-orang Niniwe yang jahat dan berdosa. Yunus ingin agar orang-orang Niniwe dihukum dan celaka. Yunus marah, karena Tuhan mengasihi orang-orang Niniwe yang layak untuk dihukum.

Dalam peristiwa dan pengalaman apa, saya pun pernah melarikan diri dari tugas pokok dan utama dan berpaling pada hal-hal lain? Mengapa saya melarikan diri? Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here