Memahami Praktik Berdoa (1)

0
1,950 views

[media-credit name=”google” align=”alignleft” width=”300″][/media-credit]Doa adalah Relasi Penuh Cinta

Doa bukanlah sekedar aktivitas. Berdoa adalah relasi penuh cinta kita kepada Tuhan. Sebagaimana relasi penuh cinta, maka kita perlu memberi prioritas di dalamnya supaya bertumbuh dan matang. Kita perlu menyediakan waktu, energi dan diri kita sepenuh hati dalam membina relasi kita dengan Tuhan. Dalam hidup rohani tidak dikenal “instant intimacy” dengan Tuhan. Salah satu tanda nyata bahwa kita kurang memiliki intimitas/relasi yang mendalam dengan Tuhan adalah kalau kita hanya datang kepadaNya di saat kita membutuhkan.

Hidup Doa Menuntut “quality time” dan Kehadiran Diri secara Penuh

Salah satu tantangan utama dalam hidup doa adalah menemukan waktu untuk berdoa. Kita harus menyadari bahwa menyediakan waktu untuk berdoa adalah menyediakan waktu bersama Tuhan sendiri yang akhirnya merupakan persembahan diri kita di hadapan Tuhan

Kesetiaan Menumbuhkan Hidup Doa yang Baik

Setiap orang yang hendak membangun hidup doa hendaknya sadar bahwa kesetiaan dalam doa adalah sesuatu yang kita persembahkan kepada Tuhan. Kesetiaan ini bisa berarti sebagai usaha kita dengan tekun untuk tetap berdoa tanpa putus dan tidak setengah-setengah. Kalau saya berencana bahwa pada istirahat makan siang, saya akan berdoa selama 20 menit, maka saya akan berusaha memenuhi dengan setia waktu doa tersebut dan tidak membuatnya menjadi lebih pendek. Meskipun tidak ada hal yang istimewa dalam doa, kita harus tetap setia. Buah doa seringkali berawal dari kesetiaan kita untuk bertahan di hadapan Tuhan sendiri

(bersambung)

Augustinus Widyaputranto, pelaku spiritualitas Ignatian, mahasiswa program S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

photo credit: www.oneyearbibleimages.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here