Memaknai Menjadi Sahabat: Natal di Kapel Susteran OSF Bangkong Berumur 98 tahun

2
904 views
Misa Malam Natal 2019 bersama Romo Yohanes Abdipranata SJ di Kapel Susteran OSF di Bangkong, Semarang, yang berumur 98 tahun. (Panitia)

PERAYAAN Natal adalah peristiwa penting bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Yesus Sang Juru Slamat telah berkenan lahir di Betlehem.

Misteri penjelmaan Allah menjadi manusia inilah yang dirayakan dengan penuh sukacita.

Kapel berumur 98 tahun

Menjelang Perayaan Ekaristi Malam Natal, ratusan umat telah memenuhi Kapel Roh Kudus Susteran OSF Bangkong, Semarang. Kapel bergaya klasik ini telah berusia 98 tahun, sejak berdirinya pada tanggal 30 Oktober 1921.

Kapel yang berada di antara SMA Sedes Sapientiae dan SMP Maria Mediatrix ini tetap dijaga keasliannya oleh para Suster OSF di Susteran Bangkong, Semarang  Pada hari biasa, para Suster juga turut mengundang umat sekitar untuk hadir dalam Misa Harian.

Altar Kapel Roh Kudus di Kompleks Susteran OSF Bangkong, Semarang.

Betlehem berikan pintumu

Pukul 18:00 WIB, lantunan lagu perarakan telah mengiringi para malaikat, misdinar, petugas liturgi, imam, serta pemeran Maria dan Yoseph menuju kandang Natal.

Romo Yohanes Abdipranata SJ selaku imam yang akan mempersembahkan Ekaristi Malam Natal membaringkan Kanak-kanak Yesus di kandang Natal, serta memberkati sekitar altar yang dihiasi bunga-bunga indah.

Segenap Umat Katolik di Semarang ikut menghadiri Perayaan Ekaristi Malam Natal 2019.

Menjadi sahabat

“Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang.”

Inilah tema Natal 2020 yang menjadi alasan mengapa Romo Abdi SJ memilih untuk menyampaikan homili di bagian tengah altar.

“Saya akan berdiri di tengah, agar saya juga menjadi sahabat bagi mereka yang ada di luar Kapel.  Agar mereka bisa melihat dan menyimak lebih jelas homili saya,” katanya di awal homili.

Jangan takut

Mengapa Yesus mau lahir di dunia? Karena Yesus ingin menjadi sahabat bagi semua orang. Sahabat adalah pewarta kebahagiaan, sukacita, kebenaran, dan pengharapan.

“Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai di hadapan wajah Tuhan. Karena, Ia sudah datang.”

Maka kata malaikat itu pada mereka, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini, telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan, di Kota Daud.” Luk 2: 10-11)

Tiga hal di atas menjadi bukti bahwa malaikat bersahabat dengan Allah dan menyampaikan pesan itu pada gembala. Sahabat yang mewartakan pesan Allah, membawa kebahagiaan, dan pengharapan bagi gembala.

Demikian pula dengan gembala. Mereka menjadi sahabat yang baik bagi malaikat, karena mau menerima pesan sukacita itu dan melakukannya.

Sahabat tidak selamanya hanya mengatakan hal-hal indah saja. Kadang kala sahabat yang baik akan memuji, mengingatkan, bahkan menghardik sahabatnya jika memang salah.

Hal ini dapat dilihat dari kutipan teks-teks Kitab Suci, bahwa Yesus:

  1. Pernah memuji Zakheus: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada seisi rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. (Luk 19: 9)
  2. Pernah memuji Petrus: “Berbahagialah engkau Simon anak Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat didunia ini akan terikat di  surga dan apa yang kau lepaskan didunia ini akan terlepas di surga”. (Mat. 16: 17-19)
  3. Di lain waktu, Yesus juga pernah menghardik Petrus saat berusaha menghalangi karya penyelamatan-Nya: “Enyahlah Iblis, Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Mat 16:23)

Yesus adalah sahabat bagi keduanya. Ada saatnya Yesus sungguh-sungguh memuji, meneguhkan, bahkan menghardik sesuai dengan disposisi bathin sahabat-Nya. Inilah pengertian sahabat yang benar.

Para suster OSF hadir dalam Perayaan Ekaristi Malam Natal 2019.

Memaknai persahabatan

Syukur atas rahmat Natal dipersembahkan dalam Perayaan Ekaristi Tubuh dan Darah Kristus.

Di akhir Perayaan Ekaristi Malam Natal, Romo Abdi SJ mengajak seluruh umat untuk pertama-tama menjadi sahabat Yesus.

Yesus yang mau bersahabat dengan siapa saja.

Bagaimana caranya? Yakni, dengan melakukan firman. Dengan demikian, kita akan lebih mudah untuk bersahabat dengan semua orang di sekitar kita.

Selamat Natal. Berkah Dalem.

Sr. M. Paschaline Sipayung N.OSF

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here