Memandang Wajah Kristus dalam Diri yang Hina

0
225 views
Ilustrasi - Perempuan tukang tambal ban di Tiongkok. (Mathias Hariyadi)

Im 19:1-2, 11-18 dan Mat 25:31-46

YESUS adalah Hakim yang adil yang akan menghakimi manusia, tanpa melihat asal-usul bangsa dan apa agamnya, melainkan atas tindakan kasih manusia kepada sesama yang paling hina.

Bahkan Yesus menyamakan diri-Nya dengan mereka yang paling hina itu: “Sesungguhnya, segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Saudara yang paling hina menurut Yesus, justru ada di sekitar kita, di KBG, Lingkungan, Stasi dan Paroki kita.

Saudara yang paling hina itu mencakup senua orang, tanpa kenal suku, agama, ras dan antar golongan. Saudara yang hina, selalu terkait dengan kebutuhan dasariah atau pokok manusia, yaitu makanan, minuman, pakaian, perumahan, dan perhatian penuh cinta kasih.

Memandang dan memberi perhatian kasih kepada mereka yang hina ini, kita sedang memandang wajah Kristus.

Yesus selalu mengundang kita untuk menyambut Dia melalui Sabda dan Ekaristi, Tubuh dan Darah-Nya, juga mengundang kita untuk menyambut dan menerima Dia dalam diri saudara yang paling hina: mereka yang lapar, haus, yang telanjang, orang asing, yang sakit dan dalam penjara.

Menjadi kudus adalah panggilan hidup semua orang. Dan Allah memanggil kita menuju kepada kekudusan: “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu kudus.”

Untuk mencapai kekudusan, kita semua diajak untuk melakukan karya amal kasih tanpa pamrih, terutama kepada yang hina dina.

Masa Prapaskah adalah masa tobat, puasa, meningkatkan hidup doa yang berkanjang dan melakukan amal kasih.

Mari kita isi Masa Prapaskah dengan penuh iman, harap dan kasih. Semoga.

Selamat pagi. Salam dan doa berkat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here