Selasa, 16 Juni 2020
1Raj 21:17-29 dan Mat 5:43-48
KARENA keserakahan akan harta dan nafsu berkuasa, Ahab membunuh Nabot dan kebun anggurnya dikuasai. Ini adalah kejahatan keji di mata Allah. Melalui nabi Elia, Tuhan menegur Ahab dan memberitahu malapetaka yang akan menimpa dia dan keturunannya. Ketika mendengar semua itu, Ahab menyesal dan bertobat. Karenanya Tuhan berbelaskasih, dan membatalkan untuk menjatuhkan malapetaka di zaman Ahab.
Gagasan tentang Allah yang penuh belaskasih ditegaskan Yesus dalam Injil hari ini. Para murid tidak cukup hanya mengasihi orang yang mengasihi dirinya. Yesus tegaskan, para murid-Nya harus mengasihi musuh-musuh dan berdoa bagi mereka (bdk Mat 5:44).
Tuhan yang penuh belas kasih menciptakan seluruh bumi dan menurunkan hujan untuk semua orang, orang baik maupun jahat. Orang yang membenci kita memang pantas dikasihi, karena mereka telah kehilangan kasih. Cita rasa perjuangan Yesus adalah memantulkan belas kasih Allah kepada sesama.
Yesus telah mengajarkan dengan teladan hidup: di atas Salib Dia mengampuni mereka yang mengiksa dan menyalibkan Dia. Yesus juga mengharapkan demikian dari kita para murid-Nya, mengasihi musuh-musuh kita.
Dengan itu kita memantulkan belas kasih Allah di tengah dunia ini. Dan kita sedang dalam proses menjadi sempurna, sama seperti Bapa di surga sempurna adanya (Mat 5:48). Amen.