Membujuk Tuhan Mengabulkan Doa

0
428 views
Mukjizat pertama Tuhan Yesus, mengubah air menjadi anggur

Bacaan 1: 1Yoh 5:14-21

Injil: Yoh 2:1-12

Usaha tanpa doa adalah sombong dan doa tanpa usaha adalah bohong. Berdoa adalah bentuk komunikasi antara umat manusia dengan Allah Bapa. Dalam doa, biasanya (sering) seseorang memohon suatu keinginan agar dikabulkan-Nya. Meski hal itu tetap saja ada kemungkinan tidak dikabulkan-Nya.

Doa adalah sebuah pengharapan namun tanpa usaha tetap saja menjadi kebodohan. Maka dalam beraktifitas, setiap orang beriman selalu melibatkan Tuhan melalui doa.

Apakah pernah membayangkan dalam sebuah pesta pernikahan, konsumsinya habis? Jangankan dalam pernikahan, saat pesta ulang tahun dan pertemuan-pertemuan pun jika tuan rumah kehabisan konsumsi malunya setengah mati.

Kita bisa membayangkan betapa mempelai pengantin dan tuan rumah pesta di Kana galau dan stress karena kehabisan anggur. Dalam tradisi Yahudi, anggur memiliki peran penting saat acara perkawinan.

Dalam acara perkawinan itu hadir pula Bunda Maria dan Yesus beserta para murid-Nya. Kehadiran-Nya tentu membawa sukacita tidak terkecuali bagi mempelai pengantin saat itu.

Tuhan merasa bahwa saat-Nya untuk berkarya belum tiba waktunya.

“Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”

Namun oleh ‘bujukan’ Bunda Maria dan sesuai kehendak-Nya bahwa Ia senantiasa menghadirkan sukacita kepada siapa saja yang percaya kepada-Nya maka Tuhan pun mengabulkan permintaan untuk menyelamatkan muka pasangan mempelai itu.

Itulah mengapa, umat katolik berdevosi kepada Bunda Maria. Agar permohonan kita didengar dan dikabulkan oleh Tuhan Yesus lewat ‘bujukan’ Bunda Maria.

Santo Yohanes Pengijil pun mengajak kita para pengikut-Nya untuk berani percaya bahwa apa yang kita mohon akan dikabulkan-Nya jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

Seperti Bunda Maria yang memohon kepada Anaknya untuk kepentingan orang lain maka kita pun juga bisa memohonkan pengampunan untuk saudara atau sahabat yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut.

Agar dukacita (akibat dosa tersebut) yang dialaminya bisa diubah menjadi sukacita kekal.

Sebab kita percaya,

“Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.”

Pesan hari ini

Siapakah manusia sehingga bisa memahami kehendak-Nya? Namun melalui Bunda Maria, kita punya harapan bahwa doa akan didengar dan dikabulkan oleh Tuhan Yesus.

“Dalam doa, lebih baik memiliki hati tanpa kata-kata daripada kata-kata tanpa hati.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here