PERUMPAMAAN tentang sepuluh gadis (Matius 25:1-13) mengajar orang untuk senantiasa siap siaga menyambut kedatangan Tuhan. Bacaan-bacaan pada hari Minggu XXXIII mengajarkan tentang langkah tepat dalam persiapan itu.
Bacaan pertama dari Kitab Amsal menganjurkan agar orang menjadi seperti seorang isteri yang setia dan rajin (Amsal 31:12-13.19). Dia membuka tangannya untuk membantu orang yang miskin atau membutuhkannya (Amsal 31:20). Isi mazmur tanggapan senada dengan pesan Kitab Amsal itu.
Santo Paulus mengingatkan bahwa kedatangan Tuhan seperti pencuri pada malam hari (1 Tesalonika 5:2). Karena itu, orang hendaknya selalu berjaga. “Sebab itu, janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah.” (1 Tesalonika 5:6).
Berjaga bukan hanya berarti membuka mata, melainkan melakukan pekerjaan dan tanggungjawab yang Tuhan percayakan sesuai dengan kemampuan masing-masing (Matius 25:15). Tidak ada orang yang tidak menerima pemberian dari Tuhan.
Setiap orang menerima anugerah dari Tuhan, yakni hidup yang dijalaninya beserta kekayaan yang tersembunyi di dalamnya. Orang perlu mengembangkan hidupnya untuk kepentingan banyak orang. Itulah arti memperoleh lima dan dua talenta (Matius 25:20.22). Tuhan memberikan hidup abadi dan kesempatan berbahagia bersama-Nya kepada mereka yang membuat hidupnya bermanfaat untuk orang lain.
Hamba ketiga yang menyembunyikan talenta tuannya disebut hamba yang jahat dan malas (Matius 25:26). Bukan karena ia melakukan tindakan kriminal, melainkan karena tidak memanfaatkan hidupnya untuk orang banyak dan berkontribusi untuk kehidupan bersama.
Perumpanaan itu berbicara tentang hidup setiap pribadi yang merupakan anugerah dan tugas. Itu juga tentang Gereja universal dan lokal yang memperoleh anugerah dan tugas dari Tuhan untuk mewartakan dan membagikan keselamatan kepada umat manusia.
Sebagai individu, apakah aku telah mengembangkan hidupku dan menyumbangkannya untuk banyak orang? Sebagai Gereja, apakah kita sudah membagikan rahmat keselamatan kepada mereka yang belum mengenal Kristus? Suatu saat kita mesti mempertanggungjawabkan itu. Karena kita tidak tahu kapan saatnya, langkah terbaik adalah melakukannya setiap saat dalam kehidupan ini.
Minggu XXXIII, 19 November 2023
Alherwanta O.Carm