Menanggalkan Kulit Serigala

0
265 views
Ilustrasi.

DALAM kontestasi politik, banyak kandidat menyampaikan janji dan program yang amat baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Karena semua dibungkus dalam retorika yang manis, sebagian rakyat percaya bagai terhipnotis

Apakah semua janji itu benar?

Baru ketahuan tatkala mereka terpilih dan berkuasa. Ada yang memenuhi janjinya. Ada pula yang berusaha memelintir janji dengan retorika lagi.

Kelompok kedua inilah yang bisa digolongkan serigala berbulu domba. Tampak luarnya halus mulus, tetapi di dalamnya penuh dengan akal bulus.

Dalam agama pun, hal yang nyaris serupa bisa terjadi. Ada yang berjanji secara tulus murni melayani. Tetapi, waktu tidak diberi fulus merasa sakit hati. Sebagian malah terus terang pasang tarif.

Keadaan seperti itu rupanya sudah terjadi sejak dahulu.

Karena itu, Yesus berpesan, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” (Mat 7: 15-16)

Sebagian institusi agama telah berubah menjadi birokrasi. Bukan hanya tidak melayani, melainkan malah merepotkan.

Hal yang mudah dipersulit. Ada yang menolak mengesahkan pernikahan beda agama, misalnya.

Ada pula yang terang-terangan menjadi alat politik. Tidak lagi memperjuangkan keselamatan akhirat, tetapi sibuk menyebarkan mudharat.

Sebagian secara rapi mengemasnya.

Namun, suatu saat akan diketahui juga: mana nabi yang palsu, mana nabi sejati.

Buahnya diketahui belakangan; saat orang harus menanggalkan kulit serigala.

Salam dan Tuhan memberkati.

Rabu, 22 Juni 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here