Home BERITA Menatap Penderitaan

Menatap Penderitaan

0
0 views
Ilustrasi -- Mempertanyakan penderitaan by ist

Puncta 27 September 2025
Pw. St.Vincentius a Paulo, Imam
Lukas 9: 43b-45

HIDUP di dunia ini untuk apa kalau tidak untuk mengejar kesuksesan, kekayaan dan kekuasaan? Begitulah ambisi dari hampir semua orang di dunia ini. Kita berlomba-lomba mencapai puncak kejayaan.

Maka hukum rimba berlaku dalam perlombaan mengejar sukses. Siapa yang kuat, dialah yang menang. Orang akan menggunakan segala kekuatan untuk mengejar apa yang dicita-citakan.

Yesus sudah mendapatkan semuanya itu. Dia sudah populer, dikenal oleh banyak orang. Di mana-mana Dia dielu-elukan.

Dia mempunyai kuasa ilahi. Banyak setan dan roh jahat diusirnya. Mereka takluk kepada-Nya. Dia mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Segala-galanya sudah ada di tangan-Nya.

Ketika semua orang kagum dan heran atas kuasa-Nya karena Dia bisa mengusir setan dengan kata-kata keras, Ia justru menyerahkan Diri-Nya pada kuasa manusia yang lemah. Ia tidak mencari kesuksesan duniawi.

Yesus berkata untuk Diri-Nya sendiri. “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.”

Untuk kedua kalinya Dia berkata demikian. Kehebatan Yesus bukan terletak pada mukjizat-mukjizat-Nya, tetapi pada kesetiaan dan ketaatan-Nya pada kehendak Bapa demi keselamatan manusia.

Nubuat tentang kematian-Nya menunjukkan bahwa Dia siap menghadapi resiko perutusan Bapa. Semua dikorbankan demi ketaatan pada kehendak Bapa yakni penebusan umat manusia.

Apakah nilai keutamaan yang paling tinggi yang kita kejar dalam hidup ini?

Kebahagiaan macam apa yang kita perjuangkan dalam kehidupan kita?

  • Memiliki harta berlimpah?
  • Sukses dalam karier?
  • Dihormati dan puja-puji dimana-mana?
  • Terkenal sebagai orang hebat?
  • Apakah semua itu bisa memuaskan kita?

Mari kita belajar dari Yesus. Kebahagiaan Yesus adalah ketaatan-Nya melaksanakan kehendak Bapa.

Kemuliaan Bapa untuk menyelamatkan manusia itulah yang dikerjakan Yesus selama hidup-Nya.

Berenang melintasi samudera Hindia,
Ketemu ikan Hiu di dekat Papua.
Apa gunanya memiliki seluruh dunia,
Jika kita kehilangan nyawa satu-satunya?

Wonogiri, apa yang membuatmu bahagia?
Rm. A.Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here