Mencari Kebahagiaan, Bukan Uang

0
628 views
Ilustrasi - Orang kaya dengan banyak uang. (Ist)

Senin, 7 Juni 2021

  • Bacaan I: 2Kor 1:1-7
  • Injil: Mat 5:1-12

“JADI orang miskin itu tidak enak, serba susah, dan tidak diperhitungkan,” kata ibuku suatu ketika.

“Kata-kata ibuku itu senantiasa tergiang dalam benakku,” kata gadis yang menerima nasihat ibunya itu.

“Kata-kata ibuku itu selalu mempengaruhi pikiran, perasan dan hatiku, hingga aku bertekad tidak ingin hidup miskin,” papar gadis itu.

“Apa pun aku lakukan dan kerjakan dengan harapan mendapatkan imbalan dan bisa mendapatkan uang,” katanya

“Setiap kali membuka buku untuk belajar, pikiran saya hanya satu, supaya nanti saya bisa kerja dan dapat gaji hingga saya bisa mengubah hidupku,” kenang gadis itu.

“Namun garis kehidupanku tidak semulus yang aku sangka. Ketika saya kecelakaan dan kemudian harus berbaring di rumah sakit, seakan apa yang selama ini aku perjuangkan menjadi sia-sia, uang bukan segalanya apalagi untuk hidup bahagia,” katanya

“Muncul kesadaran bahwa saya telah salah memahami omongan ibuku dulu. Hingga selama ini saya hanya tertuju untuk mendapatkan uang. Lalu, aku lupakan hal yang penting dalam hidupku, yakni kebahagiaanku,” katanya.

“Kesalahanku adalah membiarkan kemarahan akan kemiskinan menjadi motivasiku dalam hidup sehari-hari,” kata gadis itu dengan berlinang air mata.

“Kemarahan itulah yang membuatku tidak bahagia, aku menjadi keras hati, tega dengan orang lain. Bahkan seakan saya menolak masa lalu hidupku yang miskin,” katanya.

“Sejak saat itu, saya menjadi lebih bahagia dari sebelumnya. Karena aku tidak dikendalikan oleh keinginan mencari uang semata, namun membangun hidup yang lebih baik dan bersahabat dengan sesama,” tuturnya.

Bagaimana dengan kita, apakah perjuangan hidup kita sudah benar arah dan tujuannya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here