Mendikbud Muhadjir : Pendidikan Katolik Beri Sumbangan Nyata dalam Pendidikan Karakter Bangsa

0
631 views
Mendikbud Muhadjir saat berkunjung ke Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) / Istimewa

UMAT Katolik telah memberikan sumbangan nyata dalam dunia pendidikan lewat berbagai lembaga pendidikan berpengalaman serta reputasi yang baik dalam pendidikan karakter.

“Selama satu tahun saya menjabat sebagai Mendikbud, sudah banyak mitra kami dari sekolah katolik yang memberikan sumbangan besar, baik dari level konsep dan penyelenggaraan sekolah. Kita butuh bantuan dalam pendidikan karakter yang kuat dan kami ingin memanfaatkan semaksimal mungkin potensi umat katolik. Kami datang berkunjung ke KWI untuk membicarakan masalah penguatan pendidikan karakter,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat berkunjung ke kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta, Jumat (25/8).

Dalam kesempatan itu, Muhadjir bersama 10 orang perwakilan keuskupan yang hadir dan pengurus KWI membahas sinergi dalam gerakan penguatan pendidikan karakter (PPK).

Menurut Mendikbud semua pihak yang berada di sektor pendidikan harus memberi keteladanan dalam praktik kejujuran dan integritas.”Kalau sekolah bersih, nantinya karakter masyarakat juga akan menjadi bersih, karena pendidikan karakter yang bersih itu mengalir ke masyarakat,” tutur guru besar Universitas Negeri Malang itu.

Diakuinya masih banyak praktik kecurangan, ketidakjujuran dan penyimpangan di sekolah. Namun, bertahap dilakukan pembenahan untuk mengubah budaya di sekolah agar lebih bersih dan baik. Muhadjir memberi contoh kemajuan dalam kebijakan ujian nasional yang semakin menunjukkan tren integritas dalam penyelenggaraan. Juga upaya mengikis praktik jual beli kursi dalam penerimaan peserta didik baru.

Dalam konteks ini, Muhadjir menilai pendidikan katolik melibatkan semua pihak. Utamanya para pengasuh atau romo (pastor) di asrama Katolik, tak hanya menurunkan nilai keagamaan, namun juga memberi teladan dan menumbuhkan nilai-nilai karakter serta budi pekerti bagi siswa. Karena itu, pendidikan yang diselenggarakan umat Katolik bisa menjadi contoh bagi penguatan pendidikan karakter di Indonesia.

“Mereka mempunyai tradisi dan pengalaman mengadakan pendidikan seperti misalnya boarding school atau sekolah berasrama dan sebagai sekolah berbasis nilai/karakter,”kata Muhadjir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here