Menegur Saudara

0
38 views
Menegur saudara
  • Bacaan 1: Ul. 34:1-12
  • Injil: Mat. 18:15-20

Manusia tidak ada yang sempurna dalam segala hal, selalu ada saja kekurangannya. Kekurangan inilah yang sering menjadi masalah dengan pihak lain termasuk saudara sendiri. Kekurangan itu bisa bersifat perbedaan pandangan, sikap, kecerdasan dan sebagainya. Karena setiap manusia diciptakan unik, punya sifat yang berbeda satu sama lain.

Menegur saudara yang bersalah, tentu membutuhkan kesabaran, kebijaksanaan, dan kasih. Tujuannya untuk membantunya memperbaiki kesalahan, bukan untuk menyakiti atau mempermalukannya.

Hari ini Tuhan Yesus memberikan pengajaran, bagaimana tahapan menegur saudara dengan benar. Ada tiga tahapan yang harus dilakukan:

  • Berbicara empat mata
  • Berbicara bersama dua atau tiga orang lain, sebagai saksi
  • Berbicara dihadapan banyak orang (umat)

Jika dengan tahapan demikian, saudara kita tetap tidak mau mendengarkan dan memperbaiki kesalahan atau kekurangannya maka tugas dan kewajiban kita sebagai saudaranya sudah dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya urusan dia dengan Tuhan, seperti disabdakan-Nya sendiri:

“…jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.”

Tuhan menggunakan contoh persamaan “pemungut cukai”, karena di zaman itu pemungut cukai dianggap sebagai “orang pendosa”.

Dalam sejarah kekelaman Gereja Katolik, pernah punya “Paus Tandingan” yaitu Hippolitus. Seorang mantan perwira tentara Romawi yang juga pujangga Gereja hebat. Hippolitus dalam sebuah kesempatan saat di penjara, dijenguk oleh Paus Pontianus dan “ditegur secara empat mata” dengan kasih. Hippolitus bertobat dan kembali ke dalam pelukan Gereja Katolik.

Hippolitus dan Paus Pontianus, keduanya hari ini diperingati oleh Gereja Katolik.

Bacaan pertama mengisahkan kematian Musa di usia 120 tahun dalam kondisi prima dan dikuburkan di Moab. Sebelum meninggal Allah berkenan memperlihatkan “Tanah Terjanji” kepada Musa, sebab oleh dosanya Musa tidak diperkenankan masuk ke “Tanah Terjanji”.

“Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana.”

Pesan hari ini

Teguran kepada saudara yang bersalah dengan cara seperti diajarkan Tuhan Yesus, adalah teguran kasih dan bukan untuk mempermalukannya. Jika tidak mau mendengarkan maka Tuhan sendirilah yang akan berperkara dengannya.

“Tugas kita hanya menyampaikan dan mengingatkan, bukan untuk menghisap dosanya.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here