DARI Kitab Suci orang bisa mengetahui bahwa ada malaikat. Yesus berbicara tentang malaikat-malaikat Allah yang turun naik kepada Anak Manusia (Yohanes 1: 52).
Ada pula tiga malaikat agung, yakni Mikael, Gabriel, dan Rafael. Sesuai arti namanya, masing-masing menjalankan peran penting dalam karya Tuhan.
Mikael disebut dalam Kitab Wahyu. Dia bersama malaikatnya berperang melawan naga yang mewujudkan kekuatan jahat dan dikalahkannya (Wahyu 12: 7-9).
- Mikael yang berarti “Siapa seperti Tuhan” itu mengalahkan kekuatan yang ingin menyamai Tuhan.
- Gabriel (Allah adalah kekuatanku) terkait dengan berita keselamatan. Dia diutus kepada Perawan Maria; membawa kabar baik, yakni keselamatan bagi umat manusia. Itu disampaikan kepada Maria yang dengan rendah hati menjawab, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu.” (Lukas 1: 38).
- Rafael yang berarti Allah menyembuhkan tampil dalam Kitab Tobit. Dialah yang membebaskan Sarah dari kuasa tujuh iblis dan juga menyembuhkan Tobit. Di tengah kesombongan manusia yang merasa tidak membutuhkan Tuhan, Mikael mengingatkan bahwa tidak ada yang bisa menyamai Tuhan. Tanpa Tuhan manusia mudah jatuh ke tangan setan.
Ketika penyebaran berita bohong masif terjadi di mana-mana, malaikat Gabriel menunjukkan betapa penting membawa berita baik dan menyelamatkan.
Apakah aku menjadi penyebar kebenaran dan kebaikan? Ataukah menjadi agen dusta, fitnah, dan pemecah belah?
Dalam kondisi masyarakat yang sakit akibat pelbagai persoalan sosial, politik, ekonomi, malaikat Rafael seakan mengajak orang untuk bekerjasama dengan kuasa Tuhan dalam mengatasinya.
Apakah aku turut membawa kesembuhan atau justru menjadi pembawa penyakit?
Pesta malaikat agung (Mikael, Gabriel, dan Rafael) bukan perayaan liturgis belaka. Ini mengajak kita untuk meneladan mereka.
Kamis, 29 September 2022
Pesta para Malaikat Agung
