Mengandalkan Tuhan

0
397 views
Ilusrtrasi: Mbak Rara, pawang hujan beraksi di ajang MotoGP Mandalika. (Ist)

Puncta 28.06.22
PW Ireneus, Uskup dan Martir.
Matius 8: 23-27

PADA waktu perhelatan gelaran MotoGP di Mandalika, mBak Rara beraksi sebagai pawang hujan. Panitia minta bantuannya agar hujan dijauhkan.

Ia berusaha menghalau mendung yang gelap di atas Sirkuit Mandalika. Sebab jika hujan datang, pasti perlombaan yang diikuti pembalap-pembalap terkenal itu akan batal.

Maka mBak Rara melakukan ritual untuk memohon kepada Yang Mahakuasa agar tidak turun hujan.

Usaha itu ada yang berhasil, tetapi ada pula yang gagal. Manusia hanya bisa berusaha, tetapi Tuhan yang menentukan.

Dalam Injil hari ini, Yesus menunjukkan kuasa-Nya sebagai Yang Ilahi.

Sebagai Allah, Ia berkuasa atas kekuatan-kekuatan alam semesta.

Diceritakan oleh Matius, ketika Dia naik perahu dengan murid-murid-Nya, tiba-tiba datang angin ribut yang besar.

Gelombang besar dan tinggi menghantam perahu, sehingga gemparlah para murid.

Mereka sangat ketakutan. Berteriak-teriaklah mereka, “Tuhan, tolonglah kita binasa.”

Yesus bangun dari tidur-Nya dan berkata, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya.”

Lalu Dia menghardik angin dan danau. Seketika itu tenanglah danau, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Kita ini sedang mengarungi bahtera kehidupan. Kadang ada badai taufan dan gelombang kehidupan, yang bisa menghempaskan kita.

Di dalam perahu atau bahtera itu ada Tuhan. Tetapi kita sering tidak menyadarinya.

Dalam kehidupan kita ada banyak orang yang diutus Tuhan menolong kita, tetapi besarnya badai dan gelombang membuat Tuhan tidak nampak.

Kita terlalu dikuasai oleh ketakutan.

Ketika kita berseru memohon kepada Tuhan, Dia akan bertindak tepat pada waktunya.

Kita disadarkan Tuhan, “mengapa kurang percaya?”

Tuhan itu penguasa alam semesta. Seluruh ciptaan tunduk kepada-Nya. Kita kurang mengandalkan Dia.

Kepada kekuatan manusia saja kita percaya, mengapa kita tidak datang mengandalkan kuasa Tuhan?

Bahtera adalah lambang Gereja. Yesus berjalan bersama dengan Gereja-Nya.

Dia ada di dalamnya. Mengapa kita tidak percaya?

Yesus bersama kita dalam mengarungi kehidupan, mengapa kita tidak menyadarinya?

Dalam segala persoalan hidup, dalam segala masalah, badai dan gelombang, marilah kita datang kepada-Nya.

Ia akan segera bertindak menolong kita. Yang dibutuhkan adalah percaya.

Kita sedang ditegur oleh Tuhan, “Mengapa kalian takut, hai orang-orang yang kurang percaya.”

Menonton film horor yang sangat seram,
Sampai menggigil karena ketakutan.
Jika gelombang kehidupan menghantam,
Jangan lupa selalu mengandalkan Tuhan.

Cawas, Yesuslah andalanku….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here