Mengenali Tuhan yang Bangkit dalam Hati

0
592 views
Yesus menghancurkan belenggu maut dan membangkitkan dari kematian by 1517.

Rabu, 20 April 2022

  • Kis. 3:1-10.
  • Mzm. 105:1-2.3-4.6-7.8-9.
  • Luk 24:13-35

BANYAK orang yang merasa tidak bisa berpikir lagi atas situasi yang sedang dihadapinya.

‘Semua jalan buntu’ sering kita dengar kalimat ini. Kalimat ini muncul karena orang terbiasa mengandalkan pikiran, maka ketika orang tidak lagi bisa berpikir jernih dan tidak lagi menemukan jalan keluar berdasarkan pikirannya seakan semua gelap dan tertutup.

Kita perlu menyadari bahwa saat pikiran tidak lagi bisa diandalkan, ada hati yang bisa menuntun untuk memahami situasi hingga mendorong kita melangkahkan.

Mungkin masalah tetap ada, namun kita sudah bisa melangkah.

“Saya selalu percaya bahwa Tuhan itu luar biasa, saya setiap bulan menerima gaji enam juta rupiah, namun harus mengeluarkan sepuluh juta setiap bulan untuk keperluan keluarga,” kata seorang bapak.

“Selalu saja ada berkat yang kami terima hingga keperluan terpenuhi, tanpa harus meminjam orang lain,” lanjutnya.

“Ketika anak menelepon, perlu uang untuk keperluan kuliah, padahal keadaan keuangan sudah sangat menipis, tiba-tiba ada orang datang pesan barang untuk bulan depan dan dia menyerahkan uang bayarannya dulu,” ujarnya.

“Hingga kebutuhan kuliah anak terpenuhi dan pesanan barang itu bisa saya kerjakan dengan baik,” lanjutnya.

“Inilah bukti kasih Tuhan yang tidak bisa masuk akal namun senantiasa kami alami,” kisah bapak itu.

“Ilmu manajemen yang paling canggih pun tidak akan masuk hitung-hitungannya, bagaimana pemasukan yang kecil bisa mencukupi kebutuhan yang begitu besar,” lanjutnya.

“Hanya dengan hati yang penuh syukur, bisa memahami betapa Tuhan sungguh peduli dengan hidup kami,” katanya.

“Dia sungguh membangkitkan semangat dalam kehidupan ini, supaya api kasih dan harapan tetap menyala,” sambungnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”

Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.

Kata mereka itu: “Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.”

Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.”

Dua murid itu hatinya berkorbar-korbar. Ketika mata dan pikiran mereka diliputi kegelapan, kesedihan, karena harapan akan Yesus seakan hancur berantakan.

Hati mereka mengenali kehadiran Tuhan yang berjalan bersama mereka dalam situasi yang tengah mereka alami.

Tuhan mendengarkan semua keluh kesah mereka dan dengan sabar menemani mereka hingga kemudian Tuhan mengingatkan mereka akan apa yang telah ditulis dalam Kitab Suci.

Pemecahan roti, berkat yang mereka terima adalah bentuk kasih Allah yang semakin meneguhkan iman mereka hingga mereka sungguh mengenali Tuhan yang telah bangkit.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah hatiku peka akan kemurahan hati Tuhan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here