Bacaan 1: Kel 32:7-14
Injil: Yoh 5:31-47
PENGALAMAN dijajah oleh Belanda lebih dari 300 tahun masih membekas dalam budaya kerja bangsa ini. Dahulu, penguasa kolonial Belanda sepertinya memang ingin mendidik bangsa Indonesia sebagai pekerja orang Belanda atau kuli Belanda.
Bangsa ini juga punya pengalaman kerja rodi, yaitu kerja paksa kepada Belanda.
Keadaan ini memberi efek psikologis pada sikap kerja sebagai kuli dan akhirnya memiliki mental kuli. Mental selalu mengekor, nurut perintah, dan hanya bisa kerja kalau diperintah.
Mental kuli tidak pernah memiliki orientasi pada hasil kerja. Padahal dalam sebuah pekerjaan, hasil kerja akan menjadi tolok ukur penilaian terhadap orang yang mengerjakannya.
Hasil pekerjaan akan memberikan nilai positif atau negatif terhadap kinerja yang bersangkutan.
Salah satu ciri lain dari mental kuli adalah bangga akan bangsa lain, kebarat-baratan, dan merendahkan budaya sendiri.
Hari ini Tuhan Yesus mengkritik bangsa Yahudi yang menolak-Nya sebagai Mesias.
Tak beda jauh dengan bangsa Indonesia, mereka pernah menjadi budak bangsa Mesir sekitar 400 tahun, serta dijajah bangsa Asyur, Babel, Persia, dan terakhir Romawi.
Maka Tuhan Yesus meminta, setidaknya mereka paham bahwa apa yang dikerjakan-Nya adalah merupakan karya ilahi dan pekerjaan dari Allah Bapa.
“Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.”
Tuhan memang tidak memerlukan kesaksian manusia, namun pekerjaan-Nya telah menjadi saksi bahwa Ia adalah utusan Bapa dan berasal dari Bapa.
Apa yang dikerjakan Tuhan Yesus telah memberi petunjuk bahwa Ia memang Anak Allah.
Sebagai bangsa yang bermental kuli, maka saat Musa sebagai pemimpin sedang tidak bersama-sama, mereka malah berzinah rohani membuat dan menyembah berhala anak lembu tuangan.
Hal ini membuat murka Tuhan, beruntung Musa mampu meredakan amarah-Nya.
Pesan hari ini
Berbahagialah orang yang tidak pernah melihat Tuhan namun percaya pada karya-karya mukjizat-Nya yang memberi kesaksian bahwa sejatinya Yesus adalah Anak Allah.
Mengubah mental kuli menjadi seorang pelayan Tuhan yang tidak bermental kuli.
“Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmah ada pada orang yang rendah hati. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”