Mengukir Triprasetia di Landasan Ulin: Suster Pertama dari Banjarbaru, Banjarmasin

1
1,658 views
Sr. Maria Benedikta SND mengucapkan kaul triprasetianya sebagai suster Soers de Notre Dame (SND) di Landasan Ulin, Stasi Banjarbaru, Banjarmasin. (Ist)

DI pagi yang cerah tanggal 30  April 2017 terdengar suara  koor  bergema  dan  alunan  canang  bergemerincing  untuk mengiringi  empat  penari cantik  dengan  gerakan  tari  ala  Kalimantan  yang  lincah  dan  energik. Sementara itu, muncul barisan pengiring dengan prosesi  mulai memasuki Kapel  St. Yohanes  Pemandi  di landasan  Ulin  yang  cukup  besar.

Perayaan  Ekarisi  Pengikraran  Kaul  Pertama  Sr.  Maria  Benedikta  ini  dipersembahkan  oleh  Pastor Gregorius  Syamsudin  MSF dan  Pastur  Yonas  sebagai  konselebran. Para umat, juga  para  suster  dari  pelbagai  kongregasi dan  seminaris  dari  Yohanium  telah memenuhi  ruang  gereja. Di kanan-kiri sayap gerejada ada ornamen khas  lukisan bergambar St. Yohanes  Pemandi  di sebelah  kanan dan Yesus  Gembala Baik di sebelah  kiri serta  dua  malaikat  mungil  d di tengah  altar.

Dengan  mantapnya,  Sr.  Maria  Benedikta  lalu mengikrarkan  kaul  pertamanya.

Sr. Maria Benedikta SND, suster biarawati pertama dari Stasi Banjarbaru, Banjarmasin, Kalsel. (Ist)

Sengaja di Landasan Ulin, Banjarmasin 

Pengikraran  kaul  ini  sengaja  diadakan  di Stasi Landasan Ulin, Banjar Baru,  Banjarmasin, dimana  keluarga  besar Sr. Maria  Benedikta berada.  Ini merupakan  peristiwa   pertama  bagi Tarekat Suster-suster Soers de Notre Dame (SND) yang menggelar  acara  ini  di  luar  Jawa.

Semoga  dengan  peristiwa  ini,  banyak  pemudi di Banjarmasin lalu merasa tertarik masuk biara karena merasa diri juga ikut terpanggil menjalani hidup bakti sebagai seorang suster religius. Harapannya agar mereka bisa mengikuti  jejak.  Sr  Maria  Benedikta  sebagai  suster.

 Yang pertama

Sr. Maria Benedikta SND  ini merupakan suster religius  pertama yang masuk biara dan mengucapkan kaul triprasetia pertama  sejak  25 tahun stasi  ini berdiri.  Romo  Paroki  merasa  tersanjung  dan  bangga  karena dipercaya  menggelar acara  pengikraran kaul  ini.

Dalam  kotbahnya,  Romo Syamsudin mengupas makna  panggilan  dengan tajuk  “Panggilan  Samuel”.

Ia juga  bertanya kepada  Sr.  Benedikta  apakah bisa merasakan  panggilan  Tuhan?  Dan  dijawab  dengan  tegas: ”Bahwa  suster  tidak  dapat  mengelak  atas  panggilan  Tuhan  yang  jika  diabaikan  rasanya  semakin  berteriak.”

Romo  Syam juga  menegaskan  bahwa   Gereja  membutuhkan   para  biarawan/ biarawati  agar  tetap  lestari.

Acara persembahan dilaksanakan dengan pengantar berupa  tarian  bagus.  Kelompok koor  Soli  Deo  dengan  penuh  semangat  menyanyikan  lagu  yang  bernada  riang.

Kaul pertama Sr. Maria Benedikta SND di Landasan Ulin, Stasi Banjarbaru, Banjarmasin. (Ist)

Upacara  dan  misa  pengikraran ini  berlangsung  dua  jam. Usai misa, acara berlanjut dengan aneka hiburan, tari  dan  nyanyi  dari  pelbagai  kelompok  kategorial;  mulai  dari  anak-anak  SEKAMI, BIA, KOMKA. Tak ketinggalan juga para  ibu  dan  bapak ikut  memeriahkan  suasana, sambil  menikmati  hidangan  yang  tersaji  secara  prasmanan.

Umat  senang, guyub, dan  rukun. Suasana  sangat  kental  dengan atmosfir kegembiraan. Semoga  Sr.  Maria  Benedikta  menjadi  Woman of God  and  woman  for  others  seperti  yang  dipesankan  oleh  kakak kandungnya:  Dionisius  Agus  Puguh.

Ia  menyampaikan  kata  sambutan  sebagai  wakil  keluarga.

Semoga  banyak  tunas baru  muncul  khususnya  di Stasi  Yohanes  Pemandi  Banjarbaru, Banjarmasin dan  dan di Indonesia  pada  umumnya.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here