“Menjadi Fasilitator: Menarik, Efektif, dan Aktual”, Peran Fasilitator adalah Mempermudah

8
4,813 views
Buku tentang tekni menjadi seorang fasilitator.

“FASILITATOR itu dibentuk, bukan dilahirkan”. Hal ini sejalan dengan pandangan si jenius Thomas Alva Edison (1847-1931) yang menegaskan “Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat”.

Maksudnya adalah kesuksesan mengembangkan tugas apa pun –termasuk menjadi fasilitator–  sangat ditentukan oleh proses berusaha dan berjuang. Menjadi fasilitator yang berhasil adalah proses terus-menerus melalui bertanya, berpartisipasi dalam kelompok, dan membiasakan diri membaca, hlm 91.

Buku  Robert Bala berjudul Menjadi Fasilitator: Menarik, Efektif, dan Aktual ini berdasarkan keprihatinan dasar yakni minimnya animo umat untuk menghadiri pendalaman iman. Para fasilitator merasa bahwa mereka harus melaksakan peran atau fungsinya yakni untuk memperlancar.

Pertemuan pendalaman iman sangat kaya, jika peran utama fasilitator sebagai moderator, advokat, narasumber, dan mediator sukses dimainkan, hlm 7.

Robert Bala membagi buku ini menjadi 6 bab yakni:

  • Tidak menarik (bab 1)
  • Fasilitator mempermudah, bukan mempersulit (bab 2).
  • Peran fasilitator (bab 3)
  • Hal-hal teknis sebagai fasilitator (bab 4)
  • Fasilitator dan public speaking (bab 5)
  • Aktualisasi Sabda Tuhan (bab 6).
  • Dilengkapi dengan simulasi (bagian lampiran) dengan tujuan agar apa yang dibahas secara teoritis dapat membumi kepada panduan secara praktis yang mengerucut pada tiga aspek yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Membuat jadi mudah

Fasilitator berasal dari kata Latin facilis yang berarti mudah. Hal yang sama dalam bahasa Perancis facile dan bahasa Spanyol facil. Semuanya berarti mudah. Dalam bahasa Inggris to facilitate berarti membuat sesuatu jadi mudah (to make something easier), hlm 23.

Seorang fasilitator lebih sebagai memfasilitasi. Memfasilitasi adalah soal proses – bagaimana Anda melakukan sesuatu – ketimbang isi – apa yang Anda lakukan.

Fasilitasi adalah soal gerakan – bergerak dari A ke B. Fasilitator menolong untuk membimbing anggota kelompok kepada tujuan yang hendak dipilih.

Fasilitasi membuatnya lebih mudah kepada tujuan yang telah disepakati seperti dikutip dari pandangan Hunter D, Bailey A, Taylor B (1993) dalam The Art of Facilitation, hlm 25.

Dalam setahun, tahun 2017 ini dari pikiran dan tangan Robert Bala telah menghasilkan, paling tidak, tiga buku yang diterbitkan oleh PT Kanisius yakni Homili yang Membumi, Berbuah di Usia Senja, dan Menjadi Fasilitator ini.

Semua tulisannya menarik dibaca, mudah menemukan mencercahnya, bahasa lugas dan mengalir sehingga, sungguh-sungguh, buku-buku dan puluhan tulisan artikel opini pada harian nasional seperti Kompas, Media Nasional, Batam Pos, Pos Kupang, juga aktif menulis di media internasional seperti VERBUM (Jerman) dan INISCI (Madrid) yang semuanya sangat membantu pembaca untuk memahami isi dan ide yang terkandung dalam tulisannya, hlm 111.

Karakter fasilitator

Karakter utama seorang fasilitator yakni sikap kongruen, empati, dan hormat, hlm 26-28.

  • Sikap pertama kongruen (congruence) adalah kejujuran dan kerendahhatian dengan diri sendiri dan pendengar.
  • Sikap kedua empati adalah satu sifat fasilitator di mana ia berusaha menempatkan dirinya ke dalam situasi orang lain. Kemampuan untuk mendengar dan bersikap positif atau sikap menerima masukkan atau umpan balik. Sikap empati lebih terlibat dan mendalam ketimbang simpati. Simpati ditunjukkan dalam ungkapan turut merasakan penderitaan orang lain, sedangkan empati diperlihatkan pada sikap ikut merasakan penderitaan orang lain.
  • Sikap ketiga seorang fasilitator memiliki rasa hormat atau respect kepada peserta lainnya. Rasa hormat sebagai sebuah pengakuan bahwa peserta telah memiliki banyak pengalaman.

Peran utama fasilitator sebagai moderator, advokat, narasumber, dan mediator, hlm 35-43.

Sebagai moderator, ia  bertugas untuk memoderasi dan mengawasi jalannya diskusi agar diskusi berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan topiknya serta berlangsung secara kondusif. Tugas pokok seorang moderator yakni mengendalikan dan mengarahkan jalannya diskusi, menjadi media terhadap tanggapan-tanggapan yang masuk, menerima atau menolak usulan, pertanyaan, dan seorang moderator hendaknya menjalankan tugasnya secara netral atau objektif.

Dalam kegiatan pendalaman iman, pertemuan APP, Adven, Prapaskah, Bulan Kitab Suci di lingkungan atau basis, kring atau komunitas-komunitas, tugas seorang fasilitator mirip dengan seorang advokat yaitu mengarahkan peserta untuk dapat berbicara, meyakinkan peserta bahwa apa yang diungkapkan adalah hal yang berguna, serta perlu merancang pertanyaan yang bersifat eksploratif (pengungkapan pengalaman).

Fasilitator sebagai narasumber akan memaparkan informasi, mengembangkan pertanyaan dan tanggapan. Dalam konteks pertemuan pendalaman iman misalnya pertanyaan diharapkan dapat merangkum tiga zona yakni kognitif (otak), afektif (perasaan), dan psikomotorik (tindakan).

Peran fasilitator sebagai narasumber inilah yang sering dihindari banyak orang untuk menerima tanggungjawab sebagai fasilitator karena merasa belum memiliki pengetahuan memadai.

Menarik dan efektif

Peran fasilitator sebagai mediator harus memiliki ciri yakni netral, membantu semua pihak, dan tidak menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. Dalam pendalaman iman, peran mediator untuk menjembatani pengetahuan teoritis dengan aplikasi, menemukan jalan tengah, serta hadir memberikan pencerahan.

Buku setebal 111 halaman ini layak dibaca oleh semua fasilitator, pegiat, animator, pemandu, penggerak atau pendamping dalam pertemuan-pertemuan iman. Sebaiknya, terutama guru agama, katekis, pengurus lingkungan hendaknya membaca buku Menjadi Fasilitator: Menarik, Efektif dan Aktual ini. Dengan demikian, pertemuan iman yang kita laksakan menjadi pertemuan yang tidak bertele-tele, tidak terlalu teoritis, variasi dinamika kelompok, dan menumbuhkan minat menjadi fasilitator.

Data Buku

  • Judul: Menjadi Fasilitator: Menarik, Efektif, dan Aktual
  • Penulis: Robert Bala
  • Penerbit: PT Kanisius Yogyakarta, 2017
  • Teba: 111 hlm

8 COMMENTS

  1. Terimakasih banyak Pa Ignas yang selalu membuatkan resensi dari buku-buku saya. Semoga upaya ini menjadi berkat bagi pembaca juga buat Pak Ignas. Terimakasih Sesawi Net yang telah memuatnya. Terimakasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here