Menjadi Kaki Tangan-Ku

0
1,200 views
Yesus dengan kaki buntung. (Pricorianto)

Bacaan 1: 1Ptr 5:1 – 4
Injil: Mat 16:13 – 19

KEMARIN pagi, saya mendapat kiriman sebuah foto yang sungguh menarik dari Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM, Uskup Keuskupan Bogor.

Foto itu, menggambarkan Yesus tersalib dengan tangan dan kaki sebelah kanan buntung. Lalu di bagian bawah kaki-Nya ada tulisan, “Maukah kamu menjadi kaki dan tangan-Ku?”

“Kaki tangan” adalah sebuah ungkapan yang memiliki makna orang kepercayaan atau anak buah untuk melakukan sesuatu. Bisa juga diartikan seseorang yang mengemban misi tertentu.

Tentu saja ini bisa diartikan secara positif dan negatif.

Kaki tangan biasanya dimiliki oleh orang-orang berpengaruh, seperti presiden, pejabat, bos, preman, ketua suatu organisasi dan lain sebagainya.

Hari ini, Gereja Katolik merayakan pesta tahta St. Petrus Rasul. Dia-lah murid pertama yang mampu mengenali Yesus sebagai Mesias.

Berbagai peristiwa selama ia mengikuti Tuhan Yesus berkarya tentu memiliki penilaian tersendiri. Di saat murid lain belum mampu ke tahap pengenalan Kristus dengan baik, maka Petrus sudah mencapai ke tahap yang benar.

“Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup,” demikian pengakuan Petrus.

Kristus berjanji mendirikan gereja-Nya berlandaskan kebenaran dari pengakuan Petrus dan murid lain bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup.

Oleh pernyataannya itu, ia mendapat tugas sebagai gembala umat-Nya.

Dialah Paus yang pertama, sebagai wakil dan kaki tangan-Nya di dunia untuk melanjutkan misi mengenalkan Allah.

Penulis Surat 1 Petrus memberi nasihat untuk para gembala-Nya atau kaki tangan-Nya, agar menjalankan tugas pengutusan dengan:

  • Sukarela, bukan paksaan;
  • Pengabdian tulus, bukan mencari keuntungan;
  • Menjadi teladan, bukan untuk memerintah;

Dengan begitu, saat Gembala Agung (Yesus Kristus) datang, gembala akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

Saat misa selesai, sebagai gembala dan kaki tangan-Nya ,romo mengucapkan salam kepada umat: “Pergilah kamu diutus.”

Umat menjawab, “ Amin.”

Dengan demikian kita telah setuju untuk menjadi kaki tangan-Nya, melanjutkan misi untuk mengenalkan Tuhan kepada mereka yang belum mengenal-Nya.

Pesan hari ini

Maukah kamu menjadi kaki tangan-Nya secara sukarela, tidak mencari keuntungan namun pengabdian tulus serta menjadi teladan bagi umat-Nya?

Sama seperti yang dilakukan oleh St. Petrus.

“Lakukan lebih banyak untuk Kristus daripada untuk dirimu sendiri. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here