Rabu, 9 April 2025
Dan. 3:14-20,24-25,28.
MT Dan. 3:52,53,54,55,56.
Yoh 8:32-40
KETIKA kita berbicara tentang hidup sebagai orang merdeka, kita tidak hanya sedang membahas status bebas dari penjajahan atau tekanan luar, tetapi juga berbicara tentang suatu cara hidup, sebuah gaya hidup yang mencerminkan kemerdekaan itu sendiri.
Kemerdekaan sejati tidak berhenti di kata-kata atau simbol, tetapi terpancar dari seluruh keberadaan kita: dari pikiran yang bebas namun bertanggung jawab, dari perkataan yang membangun, dan dari perbuatan yang membawa terang bagi sesama.
Sebagai orang merdeka, kita dipanggil untuk hidup dengan sadar bahwa setiap keputusan yang kita ambil tidak lagi dikendalikan oleh ketakutan, keserakahan, atau egoisme, tetapi oleh kasih, kebenaran, dan integritas.
Pikiran kita merdeka dari kebencian dan kepalsuan; kita memilih untuk mengisi diri dengan hal-hal yang murni, adil, dan penuh kasih.
Perkataan kita bukan lagi senjata untuk menjatuhkan, tetapi alat untuk memberkati dan menyembuhkan. Tindakan kita bukan sekadar untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kebaikan bersama.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Kemerdekaan yang Yesus tawarkan bukan sekadar bebas secara lahiriah, melainkan kebebasan hati, pikiran, dan jiwa. Kita tidak lagi menjadi budak ketakutan, iri hati, atau tekanan hidup.
Dalam kebenaran firman, kita belajar hidup sebagai pribadi yang utuh, merdeka, dan berani menjalani hidup sesuai kehendak Allah.
Orang merdeka tahu bahwa kebebasan yang sejati membawa tanggungjawab yang besar. Ia tidak menggunakan kemerdekaannya untuk menyakiti atau menindas orang lain, tetapi untuk melayani, memerdekakan yang lain, dan menciptakan ruang bagi kasih berkembang.
Kita dipanggil untuk hidup dalam kebebasan yang memuliakan Dia, hidup yang mengalirkan kasih, keadilan, dan pengharapan.
Bagaiaman dengan diriku?
Apakah aku telah menjadi manusia yang merdeka?