Menjadi Pemenang Atas Diri Sendiri

0
74 views
Pemenang
  • Bacaan 1: Bil. 11:25-29
  • Bacaan 2: Yak. 5:1-6
  • Injil: Mrk. 9:38-43,45,47-48

Raden Ajeng Kartini pernah mengatakan, “Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.”

Setuju bahwa musuh terbesarmu sebenarnya adalah dirimu sendiri.

Tanpa pengendalian diri, bisa dipastikan kamu akan akan menjadi budak kejelekanmu sendiri. Jika tidak bisa mengalahkan emosi dan ego yang berlebihan, kamu tidak akan pernah menjadi orang bahagia.

“Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah…

“Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah…

“Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.”

Sebuah metafora yang cukup keras.

Sebagai orang beriman harus mampu mengendalikan ego, termasuk panca indera, tangan dan kaki, demikian Tuhan Yesus menegur para pengikut-Nya. Sebab dengan anggota tubuh yang tidak bisa dikendalikan maka akan mendorong berbuat hal-hal yang tidak dikehendaki Tuhan, misalnya menindas kaum lemah seperti kata Rasul Yakobus:

“Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.

Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.”

Orang mencari kekayaan dengan cara tidak adil dan menindas kaum lemah. Tindakan itu bahkan disamakan oleh Rasul Yakobus sebagai “pembunuhan” yang keji.

Dengan pengendalian diri yang baik maka Tuhan akan memperlengkapimu dengan Roh-Nya, sehingga membuahkan hal-hal baik bagi orang lain. Dengan begitu kita akan memperoleh bahagia sejati. Inilah yang menjadi harapan Nabi Musa:

“Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!”

Pesan hari ini

Jadilah pemenang atas dirimu sendiri, mampu mengendalikan mata, tangan, kaki dan yang lain terhadap hal buruk. Dapatkan bahagiamu dengan jalan menjadi berguna bagi orang lain.

“Setiap langkah adalah kesempatan baru, dan aku siap untuk merangkul perubahan dengan senyuman.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here