Menjaga Sumbu Harapan Tetap Menyala

0
397 views
Ilustrasi: Ibadat Transitus khas Fransiskan. (Sr. Maria Seba SFIC)

Kita akan senang memiliki teman yang penuh semangat atau energik. Kita biasanya akan ikut terbawa pada rasa semangat itu.

Jadi soal bila bertemu dengan teman yang loyo, tidak ada semangat, apalagi yang putus asa. Bila datang penuh dengan beban, keluhan dan persoalan. Kita rasanya ingin menghindari.

Bacaan ini memberikan sebuah pencerahan dan harapan. Tuhan sangat peduli dan sabar pada orang yang penuh dengan persoalan hidupnya. Terlebih yang hidupnya tidak harapan atau putus asa. Kalau manusia tidak sabar lagi, Tuhan tetap sabar, memberi kesempatan dan dukungan.

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. (Yes 42:3).

Kita sebagai orang Kristiani diajak untuk memiliki sikap keutamaan untuk sabar, hadir memberikan peneguhan dan kekuatan.

Terlebih dalam situasi saat ini, dampak dari covid 19. Banyak mengalami kelelahan, putus asa, usaha sulit, tidak ada penghasilan, pekerjaan penuh resiko, keluarga sakit atau bahkan meninggal.

Mari kita hadir untuk menjaga agar sumbu harapan tetap menyala.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here