Menumbuhkan Hal-hal Baik dalam Hidup Kita

0
96 views
Ilustrasi (Ist)

ADA banyak hal baik dalam hidup ini. Namun sering hal-hal baik itu tertutup oleh hal-hal yang buruk yang jumlahnya tidak seberapa.

Suatu hari, seorang dosen memasuki kelas dan meminta mahasiswanya bersiap-siap untuk ulangan dadakan.

Semua mahasiswa menunggu dengan tegang, sampai dosen tersebut membagikan kertas dengan bagian soal tertutup di meja.

Setelah semua mahasiswa mendapatkan kertas ulangan, dosen tersebut meminta mereka membuka kertas tersebut.

Seluruh mahasiswa tampak terkejut dan heran, karena ternyata tidak ada pertanyaan di kertas ulangan tersebut. Hanya ada sebuah titik hitam di tengah-tengah kertas.

Melihat wajah para mahasiswa yang keheranan, dosen tersebut berkata, “Saya mau kamu menulis tentang apa yang kamu lihat di situ.”

Para mahasiswa bertambah bingung, tetapi mereka mulai menulis.

Di akhir kuliah, dosen mengambil semua kertas ulangan. Ia mulai membacanya satu per satu di depan kelas. Semua mahasiswa menjawab hal yang sama, yaitu menjelaskan titik hitam yang berada di tengah-tengah kertas tersebut.

Sang dosen berkata, “Saya tidak akan memberi nilai untuk ulangan ini, tetapi saya ingin kamu berpikir. Tak ada seorang pun yang menulis tentang bagian kertas yang berwarna putih. Kalian semua fokus pada titik hitam.”

Fokus pada yang baik

Pepatah mengatakan bahwa karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Nila yang pekat itu ternyata begitu berpengaruh, sehingga mampu mengubah susu sebelanga.

Orang kemudian lebih memusatkan hidup dan perhatian pada susu sebelanga yang rusak itu. Banyak orang tidak move on dari situasi yang sulit. Mereka tetap terbenam dalam kegelapan hidup.

Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa semestinya manusia memusatkan perhatian pada hal-hal yang baik dan benar.

Para mahasiswa itu hanya memusatkan perhatian mereka pada titik hitam yang sering mengganggu hidup. Padahal titik hitam itu hanya bagian terkecil dari hidup manusia.

Hal yang sama terjadi dalam hidup kita. Sering kita memusatkan perhatian pada titik hitam. Misalnya, masalah kesehatan yang mengganggu kita, kurang uang, hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga, kekecewaan dengan teman, atau bisnis yang tidak berjalan lancar.

Titik hitam itu sebenarnya hanya sebagian kecil dibandingkan dengan semua yang kita miliki dalam kehidupan ini. Tetapi justru titik hitam ini yang memenuhi pikiran dan membuat kita kalut.

Ketika manusia memusatkan perhatian pada hal-hal yang positif, manusia akan membangun hidup ini secara positif. Kebaikan dan kebahagiaan akan senantiasa menjadi bagian dari hidup manusia.

Karena itu, yang dibutuhkan dari kita adalah senantiasa menumbuhkan hal-hal positif dalam hidup kita.

Dengan demikian, hidup ini menjadi kesempatan untuk menumbuhkan kebahagiaan.

Tuhan memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here