Menyembah Allah yang Satu

0
241 views
Perdebatan antara Yesus dan ahli Taurat

Bacaan 1: Yeh 43:1-7a

Injil: Mat 23:1-12

Dalam sejarah Bangsa Israel kuno, mereka banyak mengalami jatuh bangun iman dan terpuruk berkali-kali. Mereka seolah lupa telah diangkat dan diselamatkan dari perbudakkan di Mesir dan dibawa ke “Tanah Terjanji”.

Karena terpengaruh oleh bangsa-bangsa di sekeliling, mereka jatuh dalam penyembahan berhala.

Bait Allah yang seharusnya menjadi tempat kediaman Allah, mereka najiskan oleh keberadaan berhala-berhala tersebut. Dan Allah pun sempat meninggalkan “Tempat Kediaman-Nya” itu melalui pintu gerbang yang menghadap ke Timur.

Nabi Yehezkiel, mendapat penglihatan Allah melalui Roh yang mengangkatnya. Penglihatan ini menyatakan pengampunan dan pemulihan Allah terhadap umat-Nya yang pernah meninggalkan-Nya.

Allah tidak hanya “menghukum” namun juga memulihkannya.

“Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya dan kaum Israel tidak lagi akan menajiskan nama-Ku yang kudus, baik mereka maupun raja-raja mereka, dengan persundalan mereka atau dengan mayat raja-raja mereka yang sudah mati;…”

Allah akan menjaga “Tempat Kediaman-Nya” itu agar Bangsa Israel tak lagi menajiskannya.

Sebab Dia-lah Allah yang Satu dan Kudus, hanya kepada-Nya kita menyembah sujud dan bukan kepada para ilah lain. Bait Allah adalah tempat takhta dan tapak kaki-Nya.

Ini pula yang coba diingatkan oleh Tuhan Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya:

“…hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara…hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga.

Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.”

Bagi Yesus, pemimpin bukanlah untuk mencari kehormatan. Pemimpin haruslah menjadi teladan dan mengajarkan hal-hal yang harus ditiru.

Yesus mengkritik gaya kepemimpinan para ahli Taurat yang hanya “OMDO” (omong doang), mengajarkan aturan namun mereka sendiri tidak melaksanakannya.

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa pemimpin harus mau melayani dan bukan dilayani.

Pesan hari ini

Meski katolik banyak memiliki patung dalam gereja namun bukan berarti menyembah patung.

Katolik percaya hanya kepada Allah yang Satu, yaitu Dia yang di surga.

“Kepemimpinan dan pembelajaran serta keteladanan sangat diperlukan satu sama lain.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here