Menyesal karena Menyangkal

0
316 views
Ilustrasi: Doa Rosario oleh penghuni Panti Asuhan Bunda Serayu di Banyumas.

Sabtu, 16 Oktober 2021

  • Rm. 4:13.16-18
  • Mzm.105:6-9.42-43.
  • Luk. 12:8-12

HANYA orang yang benar-benar merasa terancam dan tidak punya jaminan rasa aman, rela menutupi identitasnya.

Saya pernah mengunjungi satu keluarga di daerah transmigrasi yang mengaku bahwa terpaksa mendaftarkan diri ikut transmigrasi. Caranya, dengan mengaku diri bukan orang Katolik.

“Pada zaman dulu, kalau mau ikut transmigrasi harus beragama tertentu dan bukan beragama Katolik,” kata seorang bapak.

“Karena terdorong oleh kebutuhan dan berpikir hanya sebagai syarat semata, maka kami mendaftarkan diri ikut transmigrasi. Ini terpaksa kami lakukan, meski harus menyembunyikan identitas kami sekeluarga sebagai orang Katolik,” lanjutnya.

“Kami sekeluarga tetap yakin dan beriman pada Tuhan Yesus. Kami membawa salib buku doa, buku nyanyian, kitab suci, Rosario. Intinya di dalam hati, kami tetap Katolik,” ujarnya.

“Setelah tinggal di daerah transmigrasi, kadang-kadang kami berkumpul dengan beberapa keluarga yang kami tahu mereka juga beragama Katolik,” ujarnya lagi.

“Kami rindu untuk berdoa bersama dan pergi ke gereja, apalagi jika datang Hari Natal dan Paskah,” lanjutnya

“Akhirnya kami bisa bertemu dengan romo, saat ada warga yang meninggal dan keluarga meminta didoakan secara Katolik,” katanya.

“Pada saat itu, kami lunayan banyak ikut berdoa dan mulai saat itu Romo bersama kami mendata umat katolik yang ada di SP (Satuan Permukiman) dan kemudian romo mulai kunjungan rutin ke tempat kami,” katanya lagi.

“Dalam pendataan itula,h kami juga temukan beberapa teman yang sampai di daerah transmigrasi benar-benar meninggalkan imannya kepada Tuhan Yesus,” ujarnya.

“Di situlah saya tersadar dan sangat menyesal mengapa saya dulu nekat menyangkal diri dan menyembunyikan identitasku sebagai orang Katolik,” kata bapak itu.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita dengar demikian.

“Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.

Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.”

Mengakui Tuhan Yesus itu menjadikan kita sebagai saksi yang memberitakan kebenaran. 

Kesaksian yang paling efektif kalau itu muncul dari pergulatan batin kita dalam mengikuti Tuhan.

Kalau kita mengaku percaya pada Tuhan Yesus, hendaknya kita juga berani menyatakan diri sebagai pengikut-Nya meski harus berhadapan dengan aneka kesulitan.

Janganlah ragu, atau sembunyi pada saat iman kepercayaan kita membutuhkan sikap tegas kita sebagi murid Yesus

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku pernah mengkhianati imanku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here