Merasa Malu

0
623 views
Ilustrasi: Menanggung rasa malu.

“Dan buah apakah yang kalian petik dari padanya? Semuanya menyebabkan kalian sekarang merasa malu, karena kesudahannya ialah kematian.” (Rom 6,21)

SN merupakan salah satu pemain PERSIB, dengan nomor punggung 22. Beberapa waktu yang lalu dia mengungkapkan bahwa dirinya merasa malu hanya duduk di bangku cadangan, pada saat rekan-rekannya berjuang di lapangan. Dahulu dia memang datang hanya untuk duduk di bangku cadangan, tetapi sekarang dia merasa tidak bisa. Dia merasa malu dan tidak senang. Dalam dirinya tumbuh rasa berontak di dalam hati, dan ingin memberikan yang terbaik untuk timnya. SN memang sempat mengalami drop kondisi fisiknya, setelah pulang beribadah. Waktu sepekan nampaknya tidak cukup untuk memulihkan kembali kondisi fisiknya.

SN mengalami rasa malu. Rasa malu adalah pengalaman yang manusiawi, yang dapat terjadi pada diri semua orang normal, entah anak-anak, orang muda, orang dewasa, laki-laki dan perempuan. Sementara orang mungkin tidak normal. Mereka tidak merasa malu, sekalipun tertangkap tangan saat menerima uang haram, melakukan korupsi, ditahan pihak berwajib dan masuk ke ruang tahanan. Berbagai tindakan salah dan jahat tidak membuat orang merasa malu atau menyesal; bahkan masih bisa tersenyum dan tertawa, melambaikan tangan di depan publik dan di depan kamera.

Orang yang normal mudah merasa malu, atas sikap, perilaku dan tindakan salah dan jahatnya. Mereka akan menutupi wajahnya atau menyembunyikan diri; akan menyingkir dan menjauh dari tatapan mata publik. Rasa malu membuat seseorang merasa tidak berharga, merasa dirinya rendah, tidak layak dan tidak pantas. Mereka merasa bahwa dirinya telah cacat, buruk, tidak berharga dan tidak sempurnya. Rasa malu dapat menjadi racun yang menghancurkan diri dan hidup seseorang; apalagi kalau rasa malu itu berkaitan dengan sikap dan perilaku salah atau tindakan jahat yang merugikan banyak orang, lembaga atau instansi.

St. Paulus juga mengingatkan bahwa rasa malu dalam diri seseorang berkaitan dengan kelemahan manusiawi; orang menyerahkan anggota-anggota tubuh menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan, sehingga seluruh dirinya adalah durhaka. Kedurhakaan manusia itulah yang akan menimbulkan rasa malu, bahkan akan mengakibatkan kematian dan bukan pengudusan.

Dalam peristiwa dan pengalaman apa, saya juga pernah mengalami rasa malu? Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here