“BANGKITLAH dan angkatlah mukamu, sebab Penyelamatmu sudah dekat.”
Kita memasuki Masa Adven, sebuah masa penantian. Dengan ini juga, kita mulai memasuki Tahun Liturgi yang baru.
Ada tiga fokus perhatian kita di Masa Adven ini.
- Pertama, kita mengenangkan kedatangan Yesus yang pertama, penjelmaan Sabda menjadi manusia.
- Kedua, secara sakramental kita menantikan kelahiran Yesus di Hari Raya Natal.
- Ketiga, kita menantikan penuh iman dan harapan, kedatangan Yesus untuk kedua kalinya pada akhir zaman.
Minggu pertama Adven selalu disebut Minggu Pengharapan.
Orang yang menanti selalu penuh harap bahwa apa yang dinantikan akan datang. Tuhan Yesus mengajak kita untuk membangun harapan itu: “Bangkitlah dan angkatlah mukamu…”
Orang yang selalu tertunduk adalah orang yang tidak memiliki pengharapan. Hanya orang yang memiliki pengharapan akan keluar dari segala persoalan hidupnya.
Penantian itu berarti juga berjaga-jaga. Berjaga-jaga dalam aktivitas doa. Ingatlah kisah pelatih bola dan belasan pemain dari Thailand yang terjebak di gua di perbukitan. Mereka selamat karena memiliki harapan bahwa mereka akan selamat. Dan pelatih mengajak mereka bermeditasi agar betumbuhlah pengharapan dalam hati mereka.
Doaku: Ya Tuhan Yesus, bangkitkanlah pengharapan dalam hatiku, agar dengan penuh iman dan pengharapan menantikan kedatangan-Mu.