
KOTA cantik itu bernama Sydney.
Kisah historis dan sangat mengesankan secara personal ini terjadi dalam sebuah pertemuan internasional. Di mana para kolega para Augustinian atau Agustinessen dari seluruh dunia -baik OSA religius imam maupun suster biarawati- sengaja dikumpulkan di Sydney – kota cantik di negara bagian New South Wales.
Sebuah meja panjang sudah tersaji di sebuah ruangan. Suasana pertemuan itu sungguh dalam atmosfir serba rileks. Nada percakapan antara para kolega OSA itu juga berlangsung sangat cair, akrab; juga tanpa banyak aturan protokoler.
“Saya ada di meja panjang itu. Di sana juga ada Father Robert Francis Prevost OSA – saat itu Prior General (Pemimpin Umum) Ordo Imam-imam Santo Agustinus atau OSA,” kenang Sr. Felisitas OSA dalam percakapan dengan Titch TV dan Sesawi.Net, Jumat siang 9 Mei 2025.

World’s Augustinian Youth Encounter (AYE)
Dari Kota Katulistiwa Pontianak, Sr. Felisitas mengenang kisah lama tersebut dengan perasaan sukacita.
“Kalau mau mengingat peristiwa di Sydney itu, maka dalam konteks hidup sekarang ini, saya merasa mendapat pengalaman spiritual yang mendalam. Duduk di dekat saya saat itu adalah Pater Prevost OSA yang mulai Kamis tanggal 8 Mei 2025 kemarin resmi menjadi Paus Leo XIV,” sambung suster biarawati OSA asal Kota Sintang, Kalbar.
Yang menarik, kata Sr. Felisitas OSA, sedari dulu kala saat bertemu pertama kali di forum Augustinian Youth Encounter (AYE) di London tahun 2010, sosok penampilan Pater Prevost OSA tetaplah masih sama saja.
“Sebagai orang Amerika, beliau tampil rileks apa adanya. Tanpa banyak protokoler, ngomong santai layaknya sebagai teman biasa,” kenang Sr. Felisitas OSA.
“Sungguh tak menyangka, dalam pertemuan di meja panjang sembari minum kopi bersama itu, saya bisa ngobrol santai dengan Pater Prevost OSA – kini Paus Leo XIV,” tuntasnya.
“Kalau dulu sebagai sesama OSA, tentu lebih muda bisa bertemu. Namun, sekarang sebagai Paus, barangkali kesempatan istimewa itu tidak datang dua kali,” paparnya.


Yang menarik lagi, seperti diungkapkan oleh Pater Prevost di Sydney waktu itu, “Beliau bercerita kepada kami di satu meja itu bahwa keponakannya di Amerika sampai ‘mendesak’ beliau agar mau membawa kaos kaki dan jaket musim dingin. Karena Sydney waktu itu masih dalam suasana musim dingin.”
Putaran musim di Eropa persis berbalikan dengan Australia. Ketika Eropa masuk musim panas, maka di Australia malah masuk musim dingin.
“Uncle Bob,” kata Sr. Felisitas OSA menirukan omongan lawan bicaranya -Pater Prevost OSA- “please not to forget to bring special cassock and winter coat as Sydney’s weather is freezing.”
Alhasil berkat kepedulian keponakannya itu, Pater Prevost OSA tidak sampai kedinginan.


AYE di London 2010
Kenangan pribadi Sr. Felisitas OSA akan sosok Paus Leo XIV sebenarnya sudah dia rekam sejak di bertemu di London, UK, tahun 2010.
Sr. Felisitas OSA diutus oleh Kongregasi Suster-suster Santo Agustinus dari Kerahiman Allan (Agustinessen Ketapang, Kalbar) ikut berpartisipasi dalam pertemuan internasional World’s Augustinian Youth Encounter (AYE).
“Saat itu dan bersama Sr. Immaculata OSA dan Sr. Ursula OSA, kami bertiga dari Ketapang pergi ke London untuk pertemuan AYE. Di London itulah, kami bertiga bertemu Pater Prevost OSA – saat itu menjabat Prior General Ordo Imam-imam Agustinian,” kenang Sr. Felisitas OSA.
Batal pergi menghadiri APAC di Ketapang, Kalbar
Sekali waktu, saat masih jadi Prior General Pater Prevost OSA akan terbang mengunjungi Indonesia. Ingin mengunjungi OSA Vikariat Papua-Indonesia dan kemudian mampir ke Ketapang, Kalbar.
Namun, rencana kedatangan Pater Prevost OSA ke Ketapang itu akhirnya batal, karena Paus Fransiskus tiba-tiba menetapkan Pater Prevost OSA menjadi Vikaris Apostolik untuk sebuah wilayah pedalaman di Peru, Amerika Latin.
“Karenanya, kehadiran beliau ke Ketapang kemudian diwakili oleh Pater Tony Banks OSA, Asisten Asia-Pasifik Generalat OSA Roma,” terang Sr. Felisitas OSA.
Baca juga: Paus Leo XIV bersama OSA (62)