Misa Penutupan Pengabdian Mahasiswa pada Masyarakat STISIP Fajar Timur Atambua

1
1,438 views
Foto: Fransiskus Pongky Seran
Foto: Fransiskus Pongky Seran

Meski banyak kesulitan dan tantangan kita hadapi di dunia, sebagai manusia yang besar kita dituntut untuk bisa menyikapi dengan bijak.

“Berusahalah untuk berbuah dan terus berbuah. Kristus menginginkan kita untuk berbuah dan berhasil. Sebagai mahasiswa kita perlu berbuah dengan membuahkan buah-buah akademik. Itulah kebesaran kita dan jika kita tidak bisa hadapi itu maka kita menjadi kerdil” ujar Romo DR. Marcel Bria Pr dalam misa penutupan Pengabdian Mahasiswa pada Masyarakat (PMM) angkatan ke-6 Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Fajar Timur Atambua yang berlangsung di aula kampus di jalan Meo Abekunatun Mahanu, Senin (17/09/2012).

Di hadapan para mahasiswa, Rm Marcel yang juga merupakan ketua umum STISIP Fajar Timur ini membandingkan antara pendidikan di bumi Papua dan Atambua.

“Sungguh memprihatinkan pendidikan di bumi Papua kalau dibandingkan dengan kita disini seperti langit dan bumi. Di papua, penjaga sekolah dan tentara juga bisa mengajar karena tidak ada tenaga guru. Di sini fasilitas ada tinggal kita mau belajar atau tidak. Pakailah kesempatan ini untuk belajar dan terus belajar” ungkap ketua Unio imam projo keuskupan Atambua ini yang juga merupakan anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) ini.

Misa syukur ini diadakan sebagai syukuran atas terselenggaranya PMM atau KKN angkatan ke-6 yang diselenggarakan di 7 desa dalam wilayah kabupaten Belu yakni desa Taaba, Sadi, Leowalutolus, Raimataus, Leowalu, Seserai dan desa Naas. Pelaksanaan PMM yang dilangsungkan selama 2 bulan penuh terhitung sejak 15 Juli hingga 15 September 2012 ini diikuti 56 mahasiswa STISIP Fajar Timur Atambua dari 2 jurusan yakni jurusan ilmu Pemerintahan dan jurusan Ilmu Administrasi Negara.

Adi Iim Tameon selaku salah satu mahasiswa peserta PMM kepada penulis mengungkapkan “Di masyarakat, kami mencoba mengaplikasikan teori serta ilmu yang kita dapatkan terutama nilai-nilai kepemimpinan di mana kita turun ke masyarakat lalu melihat fakta-fakta sosial yang ada dan berkembang dimasyarakat serta menyikapinya sebagai seorang mahasiswa sekaligus pemimpin” ungkap mahasiswa ilmu administrasi negara ini.

Ia menambahkan bahwa di desa tempat ia bertugas terdapat sejumlah kendala seperti kesulitan air bersih tetapi ditempat itu memiliki sumber mata air “Di sini faktor mental masyarakat yang perlu kita benahi serta bagaimana kita memberi penyadaran bagi masyarakat untuk bagaimana bisa membangun pola pikir yang baik dimasyarakat tentang pengelolaan dan pemanfaatan air bersih” ungkap mahasiswa yang melaksanakan PMM didesa Taaba ini.

Misa penutupan PMM ini selain diikuti oleh para mahasiswa tetapi juga dihadiri oleh para dosen, guru serta siswa SMP dan SMA Fajar Timur Atambua yang bernaung dibawah yayasan Alexander Bria Seran. Selain dalam rangka pernutupan PMM, misa ini juga dikhususkan sebagai misa pembukaan tahun ajaran baru 2012/2013.

Lembaga pendidikan Tinggi yang hadir dikabupaten Belu sejak tahun 2003 ini memiliki para dosen yang cukup berkualitas dan diantaranya terdapat beberapa imam diosesan keuskupan Atambua. Sejak didirikannya, lembaga ini telah melakukan wisuda sebanyak 2 kali untuk 3 angkatan yakni wisuda perdana bagi angkatan pertama dan wisuda kedua bagi angkatan 2 dan 3 dan direncanakan pada akhir tahun ini akan diadakan wisuda ketiga bagi angkatan ke 4 dan 5.

1 COMMENT

  1. jayalah STISIP pancarkan kepandianmu bagi sinar surya menyinari alam semesta. salam kompak selalu. By 0rAnK Timorrrrrrrrrrr…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here