Home RESENSI FILM “Moana”, Alam pun Memiliki Jiwa

“Moana”, Alam pun Memiliki Jiwa

0
3,764 views

WALT Disney Pictures mengeluarkan film animasi bertajuk Moana.  Film baru ini mengangkat kisah rakyat dari Kepulauan Polynesia, masyarakat yang akrab dengan laut.

Masyarakat di sana memiliki legenda Dewi Te Fiti yang karena kemurahannya memberikan kesuburan dan hasil melimpah untuk para nelayan.  Konon, daya kehidupan Te Fiti untuk alam ialah hatinya.

Ia terlihat sebagai batu besar di Pulau Te Fiti dengan posisi seorang yang tengah tidur. Namun suatu kali , Maui, manusia setengah dewa, mencuri hati Te Fiti.  Maui sang penolong masyarakat mengakunya ia mencuri hati Te Fiti untuk kepentingan masyarakat padahal tidak.

Yang benar ialah ia mengambil itu agar ia memiliki popularitas.  Apa akibatnya?  Muncullah Te Ka, mahkluk spiritual yang jahat dan berujud lava dan gunung berapi yang dahsyat.  Ia merusak alam.  Maui dihajar oleh Te Ka sehingga terdampar di sebuah pulau.  Tanpa senjata andalannya ia tak berkutik.  Semenjak itulah kehidupan alam yang diberikan oleh Te Fiti beranjak menurun.  Hasil bumi rusak.  Ikan-ikan laut semakin sulit dipanen.

Seiring jalannya waktu, rakyat semakin meninggalkan keyakinan legenda itu.  Salah satunya adalah suku di Pulau Motunui.  Tui, si kepala suku, berusaha agar rakyatnya tidak menggubris legenda macam itu lagi.  Selidik punya selidik Tui ternyata punya masa lalu yang kelam dengan laut.

Temannya mati dimakan keganasan ombak samudera.  Sejak saat itu,  Tui mematikan jiwa penakluk air.  Ia merasa bahwa sukunya bisa hidup cukup berkelimpahan di Pulau Motunui. Laut tidak usah mengusik mereka lagi.  Untuk itulah ia kurang menaruh hati kepada legenda setempat.  Namun persoalan panenan yang menurun dan hasil tangkapan yang menurun membuat mereka bingung.

Pesan bagus

Dalam situasi itulah Moana, anak Tui penerus tahta Suku Motunui muncul.  Ia telah diindoktrinasi oleh neneknya untuk mengembalikan hati Te Fiti yang hilang.

Memang demikian, laut pun menaruh hati kepada Moana untuk menjadi yang terpilih.  Dari segala peristiwa telah menubuatkan agar Moana kelak menata kosmos yang rusak itu dengan menemukan Maui dan membawanya untuk mengembalikan hati Te Fiti.

Jika hal itu terjadi maka tatanan kosmos kembali normal sehingga panen pulih dan hasil laut melimpah.

Begitulah jalan kisah film Moana.

Moana gadis pulau yang lugu tapi visioner dihantar kepada Maui yang legendaris tetapi kekanak-kanakan karena haus akan kasih sayang dan pujian.  Mereka berduet untuk menyelamatkan masyarakat.  Lelaki dan perempuan bahu membahu dan melengkapi. Tanpa dinyana semangat Moana lebih kuat ketimbang Maui.

Tekad nya itulah yang membuatnya bisa melewati Te Ka dan mengembalikan hati Te Fiti.

Di penghujung kisah baru disadari ternyata Te Ka, mahkluk yang jahat sangat adalah perwujudan Te Fiti yang tidak memiliki hati (baca jiwa atau roh).  Ketika hati Te Fiti telah dicuri oleh kesombongan Maui, dewi yang mengasihi kehidupan pun bisa berubah rupa menjadi mahkluk yang begitu jahat dan penghancur kehidupan.

Te Fiti tanpa hati adalah dewi yang kebingungan dan kehilangan identitas.

Walt Disney dengan apik menutup kisah petualangan Moana dengan bangkitnya suku yang berjiwa petualang.  Semua itu tidak dapat dilepaskan dari kembalinya hati Te Fiti.  Alam pun memiliki hati.  Jika alam hatinya diambil maka alam ini murka.

Jangan main-main dengan alam.

Percayalah menyaksikan film ini Anda akan puas.  Apalagi ditambahi dengan kehebatan animasi dan musik dan lagu yang digarap dengan ampuh.

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here