Modal Dengkul

0
227 views
Gua Maria "Sawer Rahmat" di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. (Ist)

Renungan Harian
Jumat, 29 April 2022
PW. St. Katarina dari Siena
Bacaan I: Kis. 5: 34-42
Injil: Yoh. 6: 1-15

BEBERAPA hari yang lalu, saya mengikuti perayaan ulang tahun KE-90 Keuskupan Bandung. Perayaan diselenggarakan di Gua Maria Sawer Rahmat, Cisantana, Kuningan, karena pada perayaan ini sekaligus penetapan paroki baru yaitu Paroki Maria Putri Sejati Cisantana.

Upacara berlangsung meriah, perayaan ekaristi dipimpin bapak Uskup Bandung dan 40 imam konselebran dan sekitar 400 umat.
 
Gua Maria Sawer Rahmat berada di ketinggian 700 m dpl, sehingga untuk sampai kesana harus berjalan mendaki.

Saya dan banyak pastor merasakan betapa berat perjalanan itu, keringat mengucur meski udara cukup dingin, dan nafas tersengal-sengal.

Namun semua itu tidak terasa berat melihat antusiasme umat yang menyambut dan suasana perayaan yang luar biasa.

Saya dan beberapa romo sempat ngobrol betapa luar biasa panitia dan umat yang menyiapkan segalanya. Banyak peralatan dan banyak hal yang harus dibawa ke atas melewati jalanan yang kami lewati dengan tersengal-sengal.

Ada tenda, seperangkat gamelan, bangku-bangku yang disediakan di atas belum termasuk sound system dan perangkat yang lain. Selain itu pasti sudah beberapa kali diadakan pembersihan agar tempat itu menjadi tempat yang pantas untuk perayaan.
 
Pada saat sambutan, ketua panitia menyampaikan bahwa mereka semua hanya punya waktu 7 hari untuk mempersiapkan segalanya, karena keputusan untuk perayaan di tempat itu baru 7 hari diberitahukan.

Ketua panitia menyampaikan kami tidak mempunyai apa-apa dan juga kemampuan kami juga terbatas untuk menyelenggarakan perayaan ini; kami hanya modal dengkul yang kuat.

Sambutan ini mengundang gelak tawa seluruh umat. Tentu ini ungkapan merendah, tetapi sekaligus menggambarkan bagaimana beratnya mereka menyiapkan.

Satu hal yang menarik bahwa panitia merasa bahagia dan bangga dipercaya untuk menyelenggarakan perayaan besar ini.
 
Sambutan ketua panitia memberikan inspirasi bahwa yang penting bukan soal kemampuan atau apa yang aku punya tetapi kerelaan untuk memberikan.

Meski “modal dengkul”, tetapi ketika rela untuk dipersembahkan maka menghasilkan karya yang luar biasa.

Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Yohanes, meski hanya 5 roti dan 2 ikan yang dipersembahkan namun mampu memberi makan 5.000 orang sampai kenyang bahkan sisa 12 bakul penuh.

“Di sini ada seorang anak yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here