Moni, Pintu Gerbang Kelimutu

0
1,701 views

Brrr….udara dingin langsung menerobos masuk, kala pintu kamar penginapan kubuka. Desa Moni, Kabupaten Ende Flores Nusa Tenggara Timur menjadi tempat kami bermalam, 4 Oktober 2015. Moni berada persis di kaki Gunung Kelimutu, menjadikan desa ini selalu diselimuti hawa sangat dingin.

bapa moni
Bapa sopir bis truk pengantar wisatawan domestik Kelimutu. Foto: Retno Wulandari

Di desa ini banyak terdapat penginapan murah atau semacam homestay yang khusus disediakan oleh warga setempat bagi para tamu yang ingin melihat matahari terbit di puncak Kelimutu. Untuk bisa menyaksikan matahari terbit di puncak Kelimutu, ada baiknya memang bermalam terlebih dahulu di Moni, baru keesokan harinya pagi-pagi sekali pukul 03.00 wita berangkat menuju puncak.

Daniela Logde, demikian nama homestay tempat saya menginap. Fasilitasnya sangat sederhana, dua tempat tidur single satu meja dan kursi, serta kamar mandi dalam. Fasilitas ini cukup baik dibanding homestay lainnya. Jadi jangan harap fasilitas hotel saat memutuskan menginap di Moni.

Tarifnya lumayan murah yakni Rp 300.000/ kamar. Tarif ini berlaku sama di semua homestay di Moni. Bagi yang beruntung seperti saya bisa mandi dengan air hangat dan air yang bersih. Tapi berbeda dengan teman saya yang tidak satu penginapan dengan saya. Tak ada air hangat, bahkan air pun kotor.

sunrise3
Sunrise di danau tiga warna Kelimutu. Foto: Retno Wulandari

Banyaknya wisatawan yang hendak berkunjung ke Danau Kelimutu, menjadikan desa ini berbenah sebagai pusat akomodasi. Banyak homestay dibangun berjejer di sepanjang jalan Desa Moni. Warung-warung makan sederhana juga disiapkan untuk para wisatawan. Warung-warung makan ini sengaja dibangun di pinggir jalan, karena diharapkan tamu bisa mengisi perut mereka yang kosong sambil menikmati pemandangan alam sawah nan hijau serta gunung Kelimutu yang menjulang. Sayang saat saya tiba di Moni, hari sudah gelap sehingga tak bisa menyaksikan langsung pemandangan alam cantik itu.

Meski tidak memiliki hotel dan restoran yang mewah, namun Moni menawarkan keramahan dan kerendahan hati dan tempat peristirahatan yang cukup nyaman. Setidaknya sebagai tempat penghentian untuk bisa sejenak melepaskan lelah setelah 2,5 jam perjalanan darat atau 83 kilometer dari Maumere. Moni sangat dekat dengan Kelimutu hanya sekitar 15 kilometer, jadi rasanya sangat tepat jika saya memberi julukan Moni sebagai Pintu Gerbang Kelimutu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here