Bacaan 1: Kis 8:26 – 40
Injil: Yoh 6:44 – 51
SANTO Longinus, prajurit yang menikamkan tombaknya ke lambung Yesus hingga mengalir darah dan air (Yoh 19:34), berasal dari Kota Lanciano yang berarti “tombak”.
Longinus bertobat, setelah peristiwa penyaliban dan di kemudian hari wafat sebagai martir demi imannya.
Di Kota Lanciano, Italia tepatnya di sebuah gereja yang kemudian disebut “Gereja Mukjizat” merupakan sejarah terjadinya mukjizat yang disebut “Eucharistic Miracle Catholic”.
Fakta bahwa Kristus yang dimanifestasikan dalam Ekaristi, yaitu berupa Hosti berubah menjadi daging hidup dan Anggur berubah menjadi darah.
Mukjizat ini terjadi sekitar di tahun 700-an sekitar abad ke-8.
Terjadi pada waktu perayaan misa saat konsekrasi.
Roti (Hosti) dan Anggur dalam Sakramen Ekaristi bukan lagi sebuah tanda atau simbol. Namun adalah tubuh dan darah Yesus Kristus dalam kenyataan yang sebenarnya.
Mukjizat Lanciano di Italia ini hanyalah salah satu dari sebagian besar mukjizat Ekaristi yang terjadi di seluruh dunia di mana Tuhan Yesus ingin menyatakan bahwa dalam Perayaan Ekaristi, Diri-Nya benar-benar hadir.
Nenek moyang bangsa Israel telah makan “Manna” roti yang diturunkan dari surga oleh Allah kepada mereka lewat Musa.
Namun mereka tak mampu menyadari “Manna” (Ibrani: “apa itu?”) itu berasal dari surga, sehingga mereka mati dan tak bisa masuk ke dalam “Tanah Terjanji”.
Dalam khotbahnya di rumah ibadah di Kapernaum, Tuhan Yesus secara gamblang menyatakan jati diri-Nya.
“Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Tuhan Yesus telah memberikan daging-Nya yaitu tubuh-Nya dalam penebusan dosa manusia di kayu salib. Tombak St. Longinus telah menembus lambung-Nya sehingga darah-Nya tercurah.
Dengan penebusan itu, relasi manusia dengan Allah dipulihkan serta beroleh karunia keselamatan hidup kekal.
Pengampunan dosa manusia juga dimanifestasikan dalam pembaptisan.
Sida-sida dari Ethiopia, yaitu pembesar dan kepala perbendaharaan Ratu Sri Kandake Ethiopia telah mengalami sukacita setelah dibaptis Filipus.
“Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah,” demikian katanya.
Pesan hari ini
Ekaristi mengingatkan kembali karya penebusan dalam sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya.
Dalam Ekaristi, Tuhan Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya sendiri dalam rupa Roti (Hosti) dan Anggur yang sudah selayaknya kita hormati.
Dalam Ekaristi, Tuhan sungguh telah hadir.
“Kebenaran yang tidak dimengerti dapat menjadi kesalahan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”